Cara Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput pada Tanaman Padi

Ilustrasi Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput pada Tanaman Padi, Foto: Pexels/Yan Krukau

Virus kerdil rumput dengan nama lain rice grassy stunt virus (RGSV) adalah virus penting yang menyebabkan penyakit pada padi. Cara pengendalian penyakit kerdil rumput pada tanaman padi perlu diketahui petani.

Mengutip dari Virus Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi, 21 November 2022, dalam situs pertanian.ngawikab.go.id, tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan.

Gejalan tersebut juga berupa anakannya banyak, daunnya menjadi pendek dan sempit, dan tumbuhnya tegak serta berwarna hijau pucat atau kuning pucat. Seringkali pada daunnya terdapat bintik atau bercak coklat tua.

Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput pada Tanaman Padi

Ilustrasi Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput pada Tanaman Padi, Foto: Pexels/Ashutosh Sonwani

Penyakit kerdil rumput ini perlu segera diatasi. Masih dikutip dari situs yang sama, yaitu pertanian.ngawikab.go.id, pengendalian penyakit kerdil rumput pada tanaman padi adalah sebagai berikut:

Dikutip dari Mengenal Virus Kerdil Rumput dan Kerdil Hampa serta Upaya Pengendaliannya, Senin, 25 Juli 2022, dalam situs tanamanpangan.pertanian.go.id, pengendalian penyakit ini bisa juga dengan melakukan pengelolaan agroekosistem.

Pengelolaan agroekosistemn dilakukan melalui penerapan budidaya tanaman sehat yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kurang sesuai bagi perkembangbiakan WBC, antara lain dengan menggunakan varietas tahan atau toleran.

Pergiliran varietas antar musim tanam juga perlu dilakukan. Misalnya varietas tahan ditanam pada saat musim hujan dan varietas toleran ditanam pada saat akhir musim hujan.

Pengelolaan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa dimulai dari pengelolaan vektor pembawanya yaitu wereng batang coklat.

Pengendalian WBC dilaksanakan dengan menerapkan konsep PHT yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan.

Akan sangat berguna juga untuk memantau kehadiran wereng coklat yang bermigrasi dari wilayah lain atau dari pertanaman sekitarnya yang terserang WBC.

Lampu perangkap adalah alat yang bisa digunakan untuk itu. Pasang di area pertanaman pada ketinggian 100-250 cm dari permukaan tanah.

Pemasangan lampu perangkap, selain berguna untuk memantau perkembangan dan migrasi WBC, juga dapat sebagai salah satu cara pengendalian secara mekanik.

Dalam semalam, lampu dapat memerangkap WBC hingga 400 ribu ekor (tergantung kepadatan populasi).

Tanam padi secara serentak dan mengubah pola tanam. Tanam serempak mengurangi sumber tanaman sakit dan membatasi waktu berkembang biak wereng.

Tanaman serempak dianjurkan minimal dalam luasan 20 ha berdasarkan gradasi penyebaran penyakit dari satu sumber inokulum.

Mengatur jarak tanam dengan baik. Pengaturan jarak tanam, misalnya dengan penggunaan system jajar legowo dapat mengurangi tingkat kelembaban di sekitar tanaman.

Jadi, diharapkan hal tersebut dapat menghambat peningkatan populasi WBC. Selain itu, penggunaan sistem jajar legowo juga akan memudahkan dalam Tindakan pengendalian WBC.

Ada juga pengendalian secara kimia, yaitu bisa menggunakan insektisida kimia yang dilakukan apabila populasi dan intensitas serangan sudah melebihi ambang ekonomi.

Dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikianlah cara pengendalian penyakit kerdil rumput pada tanaman padi. (IF)

Baca juga: 2 Cara Pengendalian Penyakit Blas pada Tanaman Padi