Konten dari Pengguna

Hama Utama Tanaman Padi yang Perlu Diketahui dan Cara Mengatasinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
12 Oktober 2024 23:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hama utama tanaman padi. Foto: Pexels.com/Trie Wrn
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hama utama tanaman padi. Foto: Pexels.com/Trie Wrn
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hama utama tanaman padi menjadi ancaman serius bagi keberhasilan pertanian padi. Tanpa penanganan yang tepat, hama ini dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Memahami jenis-jenis hama serta cara penanganannya sangat penting bagi petani untuk menjaga kesehatan tanaman dan memastikan produksi yang optimal.

Hama Utama Tanaman Padi

Ilustrasi hama utama tanaman padi. Foto: Pexels.com/Suman Boipai
Dikutip dari bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id, berikut adalah beberapa hama utama tanaman padi yang sapat memberikan dampak yang besar terhadap kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

1. Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)

Wereng coklat merupakan hama yang dikenal luas di kalangan petani padi, menyebabkan kerusakan yang signifikan setiap musim tanam.
Hama ini menghisap getah tanaman dan dapat menyebabkan daun padi menguning serta mengalami deformasi. Selain itu, wereng coklat juga dapat menularkan virus yang berpotensi menghancurkan seluruh tanaman.
Pengendalian dapat dilakukan melalui penggunaan insektisida yang tepat serta penerapan teknik pengelolaan hama terpadu (PHT), seperti memperkenalkan predator alami.

2. Penggerek Padi (Scirpophaga excerptalis)

Hama ini adalah salah satu penyebab utama kerusakan pada tanaman padi. Larva penggerek padi akan masuk ke dalam batang dan merusak jaringan tanaman, yang mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mati.
ADVERTISEMENT
Pengendalian penggerek padi dapat dilakukan dengan aplikasi insektisida, penggunaan varietas tahan, serta pemangkasan batang yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran.

3. Tikus (Rattus spp.)

Tikus adalah hama yang menyerang tanaman padi dari fase awal pertanaman hingga menjelang panen.
Hama ini dapat menyebabkan kerusakan besar dengan menggerogoti biji padi dan memakan tanaman yang sedang tumbuh.
Untuk mengatasi masalah ini, petani dapat menggunakan jebakan, umpan racun, dan membangun saluran drainase yang baik untuk mengurangi tempat bersembunyi bagi tikus.

4. Ulat Grayak (Spodoptera Litura)

Ulat grayak terutama menyerang tanaman padi di luar pulau Jawa. Hama ini memakan daun dan dapat menyebabkan kerusakan yang serius, mengurangi kemampuan fotosintesis tanaman.
Penanganan ulat grayak dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai serta pengelolaan tanaman yang baik, seperti rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama.
ADVERTISEMENT

5. Walang Sangit (Leptocorisa spp.)

Walang sangit dapat menjadi hama yang merusak, terutama saat tanaman padi memasuki fase berbunga. Hama ini menghisap getah tanaman, yang menyebabkan bulir padi menjadi keriput dan mengurangi hasil panen.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menyemprotkan air sabun ke bagian tanaman yang terinfeksi atau tempat yang menjadi sarang walang sangit.

6. Kepik Padi Hitam Ramping (Koplinus spp.)

Hama ini menyerang bulir padi saat memasuki fase matang susu. Kepik padi hitam ramping dapat mengisap cairan dari bulir padi, menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas biji padi.
Untuk mengatasi masalah ini, petani perlu rutin memantau tanaman dan menggunakan pestisida yang sesuai saat hama terdeteksi.
Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam tentang hama utama tanaman padi sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pertanian.
Dengan mengetahui karakteristik dan cara pengendalian hama ini, petani dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, menjaga kesehatan tanaman, dan memastikan hasil panen yang maksimal. (Shofia)
ADVERTISEMENT