Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Kelebihan Budidaya Ayam Buras Lokal untuk Usaha Peternakan
2 Desember 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ayam buras lokal biasa disebut dengan ayam kampung. Banyak masyarakat Indonesia yang beternak jenis ayam ini. Ada berbagai kelebihan budidaya ayam buras lokal untuk peternakan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs jurnal.unpad.ac.id, ternak ayam lokal bagi masyarakat di Indonesia sangat menguntungkan.
Ternak ayam ini merupakan komoditi andalan strategis yang berpotensi dan berpeluang di masa depan, baik secara ekonomi maupun sosial. Peranan ayam kampung sebagai penyedia daging dan telur untuk memenuhi konsumsi protein hewani bagi masyarakat.
Kelebihan Budidaya Ayam Buras Lokal
Memelihara ayam kampung atau ayam buras lokal ini akan memberikan banyak keuntungan. Selain itu, peternak juga akan mendapatkan beberapa kelebihan budidaya ayam buras lokal.
Mengutip situs pustaka.setjen.pertanian.go.id, ayam kampung atau biasa disebut ayam buras merupakan ayam lokal yang memiliki potensi di daerah masing-masing.
Keunggulan memelihara ayam ini adalah mudah dipelihara dan sudah sering dilakukan oleh masyarakat di pedesaan, cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
Daging dan telur ayam buras ini juga lebih disukai masyarakat, karena dagingnya kenyal dan tidak berlemak seperti ayam ras, selain itu daging ayam buras mengandung 19 protein dan asam amino yang tinggi.
Sehingga peluang pasar masih terbuka lebar dan harganya tetap stabil. Kelebihan lainnya dari budidaya ayam jenis ini adalah dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan dan penggunaan lahan terbatas.
Tak hanya itu, beternak ayam ini juga dapat diusahakan secara bertahap dan memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya.
Salah satu teknik atau sistem beternak ayam buras ini yaitu dengan cara tradisional. Ayam buras dipelihara dengan cara dibiarkan lepas, dimana pakan ayam buras tidak disediakan secara khusus hanya mengandalkan sisa-sisa hasil pertanian.
ADVERTISEMENT
Biasanya dalam sistem ini perkandangan kurang diperhatikan, ada yang dikandangkan di dekat dapur, dan ada yang hanya bertengger di dahan pohon-pohon pada malam hari.
Pada pemeliharaan secara tradisional tingkat kematian ayam dapat mencapai 56% terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu, produksi telur rendah (47 butir per induk per tahun).
Untuk itu, ada yang namanya sistem pemeliharaan secara intensif. Sistem pemeliharaan ini artinya ayam buras yang dipelihara petani dikurung/dikandangkan sepanjang hari, dengan skala usaha rata-rata 18 ekor induk ayam per petani.
Cara pemeliharaan ini tidak jauh beda dengan sistem pemeliharaan secara semi intensif, namun bedanya pakan diberikan secara penuh yaitu 100 gram per ekor per hari. Pada cara ini peternak harus secara terus menerus menangani usahanya.
ADVERTISEMENT
Pada sistem pemeliharaan secara intensif ayam betina tidak diberikan kesempatan mengerami telurnya. Telur dieramkan oleh ayam-ayam yang khusus dipelihara sebagai penetas telur atau ditetaskan dengan menggunakan mesin tetas.
Pada pemeliharaan ini tingkat kematian ayam mencapai 27% terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu dan produksi telur dapat mencapai 103 butir per ekor per tahun.
Itulah berbagai kelebihan budidaya ayam buras lokal untuk peternakan . Harap pelihara ayam kampung atau ayam buras ini sesuai dengan sistem yang dibutuhkan. (IF)