Konten dari Pengguna

Kenapa Disebut Kambing Etawa? Ini Asal-usul dan Sejarahnya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
6 April 2025 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kenapa disebut kambing etawa. Foto: Pexels.com/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kenapa disebut kambing etawa. Foto: Pexels.com/Pixabay
ADVERTISEMENT
Kenapa disebut kambing etawa menjadi pertanyaan yang sering muncul ketika membahas jenis kambing ini.
ADVERTISEMENT
Kambing etawa dikenal memiliki ciri khas yang membedakannya dari jenis kambing lainnya. Sejarah dan asal-usulnya menjadi faktor utama dalam penamaan kambing etawa yang kini banyak dibudidayakan.

Kenapa Disebut Kambing Etawa

Ilustrasi Kenapa disebut kambing etawa. Foto: Pexels.com/Guzel Sadykova
Kenapa disebut kambing etawa berkaitan dengan asal-usulnya yang berasal dari distrik Etawah di Uttar Pradesh, India.
Mengutip dari disnakeswan.lebakkab.go.id, di negara asalnya, kambing ini lebih dikenal dengan nama Jamnapari, yang merujuk pada daerah dekat Sungai Jamuna.
Kambing Jamnapari sudah lama dibudidayakan di India sebagai hewan ternak yang memiliki produktivitas tinggi, baik dalam produksi susu maupun sebagai hewan pedaging.
Kambing etawa pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Pada tahun 1953, kambing ini mulai diimpor secara resmi dan dikembangkan di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Karena faktor adaptasi dan kebutuhan peternakan lokal, kambing etawa kemudian dikawinkan dengan kambing lokal untuk menghasilkan jenis baru yang disebut kambing Peranakan Etawa (PE).
Persilangan ini bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap lingkungan Indonesia sekaligus tetap memiliki produktivitas tinggi seperti kambing etawa asli.
Ciri khas kambing etawa terlihat dari bentuk tubuhnya yang besar dan tinggi dengan bobot yang bisa mencapai 90 kg.
Kambing ini juga dikenal sebagai penghasil susu berkualitas dengan produksi mencapai 4-5 liter per hari pada jenis asli, sedangkan kambing PE menghasilkan sekitar 1-2 liter per hari.
Keunikan lainnya adalah bentuk telinga yang panjang dan terkulai, serta hidung yang sedikit menonjol ke depan. Di Indonesia, kambing PE yang dianggap asli memiliki warna kepala hitam dengan tubuh berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Keberadaan kambing etawa di Indonesia kini semakin luas, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Peternak banyak memilih jenis ini karena memiliki nilai ekonomi tinggi, baik sebagai penghasil susu maupun untuk keperluan daging.
Popularitasnya terus meningkat, menjadikannya salah satu jenis kambing unggulan di dunia peternakan.
Selain karena produktivitasnya, daya tahan kambing etawa terhadap berbagai kondisi lingkungan juga menjadi alasan utama peternak tertarik membudidayakannya.
Kambing jenis ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kondisi iklim tropis yang beragam, seperti wilayah dengan curah hujan yang melimpah atau periode kekeringan yang berkepanjangan.
Faktor inilah yang membuatnya cocok untuk dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, terutama yang memiliki lahan luas untuk peternakan.
Sebagai kesimpulan, kenapa disebut kambing etawa tidak terlepas dari sejarah dan asal-usulnya yang berasal dari distrik Etawah di India. Penamaan ini tetap melekat meskipun telah mengalami perkembangan dan persilangan di Indonesia. (Shofia)
ADVERTISEMENT