Manual Brew vs Cold Brew, Ini Perbedaannya yang Wajib Diketahui Penikmat Kopi

Ilustrasi Manual Brew vs Cold Brew, Foto: Unsplash/NATHAN MULLET

Manual brew vs cold brew adalah dua metode penyeduhan kopi yang memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda.

Kedua metode ini memiliki penggemar masing-masing, tergantung pada preferensi dan kebutuhan konsumsi kopi.

Mengutip situs distan.bulelengkab.go.id, sejarah kopi di Indonesia dimulai sejak Gubernur Belanda di Malabar (India) mengirim bibit kopi Yaman atau kopi arabika kepada Gubernur Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1696.

Manual Brew vs Cold Brew

Ilustrasi Manual Brew vs Cold Brew, Foto: Unsplash/Gabi Miranda

Dua teknik yang cukup populer dalam metode penyeduhan adalah manual brew dan cold brew, yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri dalam proses penyeduhan dan cita rasa akhir. Berikut perbedaan antara manual brew vs cold brew:

1. Pengertian

Manual Brew adalah metode menyeduh kopi secara manual dengan menggunakan air panas dan alat seperti V60, French Press, atau AeroPress.

Teknik ini memungkinkan kontrol penuh terhadap proses penyeduhan, sehingga rasa kopi yang dihasilkan bisa disesuaikan dengan preferensi pribadi.

Sementara itu, Cold Brew adalah metode menyeduh kopi dengan air dingin atau suhu ruang dalam waktu yang lama, biasanya 8 hingga 24 jam.

Metode ini tidak menggunakan air panas,sehingga proses ekstraksi berjalan lebih lambat, menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih halus dan rendah keasaman.

2. Proses Penyeduhan

Pada Manual Brew, air panas dituangkan ke bubuk kopi dengan teknik tertentu untuk mengekstraksi rasa dalam waktu singkat, sekitar 2-5 menit. Hasilnya bisa langsung dinikmati, baik dalam keadaan panas maupun dingin dengan tambahan es.

Sebaliknya, Cold Brew membutuhkan waktu lebih lama karena kopi direndam dalam air dingin selama berjam-jam. Setelah penyeduhan selesai, cairan kopi kemudian disaring untuk menghasilkan ekstrak yang dapat langsung diminum atau disimpan lebih lama.

3. Rasa dan Aroma

Manual Brew cenderung mempertahankan karakter asli biji kopi, dengan rasa yang lebih kompleks, kaya aroma, serta tingkat keasaman yang lebih tinggi. Hal ini membuatnya cocok bagi pencinta kopi yang ingin menikmati profil rasa unik dari setiap jenis biji kopi.

Cold Brew menawarkan rasa yang lebih halus, sedikit manis, dan rendah keasaman. Karena tidak ada panas yang terlibat dalam proses ekstraksi, minyak dan senyawa pahit dalam kopi tidak terlalu banyak keluar, sehingga menghasilkan minuman yang lebih ringan di lidah.

4. Kelebihan

Keunggulan utama Manual Brew adalah kecepatannya. Dalam hitungan menit, secangkir kopi berkualitas bisa dinikmati tanpa perlu menunggu lama. Selain itu, metode ini memungkinkan berbagai variasi teknik penyeduhan yang dapat disesuaikan dengan selera.

Sementara itu, Cold Brew unggul dalam kestabilan rasa dan daya tahan. Kopi yang dihasilkan bisa disimpan dalam lemari es hingga 1-2 minggu tanpa kehilangan kualitas.

Selain itu, tingkat keasaman yang rendah membuatnya lebih nyaman di perut dan cocok bagi yang sensitif terhadap kopi panas.

5. Kekurangan

Kekurangan Manual Brew terletak pada tingkat keasamannya yang lebih tinggi, yang mungkin tidak cocok bagi sebagian orang. Selain itu, karena prosesnya cepat, kesalahan kecil dalam penyeduhan bisa berdampak besar pada rasa.

Cold Brew membutuhkan waktu penyeduhan yang lama, sehingga tidak praktis bagi yang ingin menikmati kopi secara instan. Selain itu, karena membutuhkan jumlah bubuk kopi lebih banyak dibandingkan Manual Brew, biaya produksinya bisa lebih tinggi.

Memahami manual brew vs cold brew dapat membantu para pencinta kopi dalam memilih metode terbaik sesuai selera masing-masing. (Fikah)

Baca Juga: Apakah Ampas Kopi Bagus untuk Tanaman? Ini Faktanya