Konten dari Pengguna

Pemupukan Tomat Sistem Kocor di Setiap Pertumbuhan Tanaman

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 November 2024 19:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemupukan Tomat Sistem Kocor, Pexels/AS Photography
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemupukan Tomat Sistem Kocor, Pexels/AS Photography
ADVERTISEMENT
Pemupukan tomat sistem kocor bisa menjadi pilihan tepat pada proses penanaman sayur satu ini. Pemupukan tomat dengan sistem kocor termasuk dalam proses pemupukan yang mudah untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Penjelasan mengenai metode pupuk kocor dijelaskan dalam sebuah hasil penelitian Respon Cara Aplikasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat, Ahmad Nadhira dan Yunida Berliana (2017).
Pada penelitian yang dimuat dalam jurnal.dharmawangsa.ac.id tersebut, pengaplikasian pupuk organik cair umumnya dengan cara disemprotkan ke tanaman atau dikocorkan ke tanah.

Cara Pemupukan Tomat Sistem Kocor

Ilustrasi Pemupukan Tomat Sistem Kocor, Pexels/Pixabay
Cara pemupukan tomat sistem kocor punya manfaat yang penting bagi tanaman tomat, yakni agar akar tanaman bisa menyerap unsur-unsur penting dari pupuk dengan lebih optimal.
Pemupukan tomat dengan sistem kocor dilakukan ketika tanaman sudah dipindahkan ke media tanam dari media pembibitan. Pemupukan ini bisa dilakukan beberapa kali, dengan interval yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pada ulasan ini, pemupukan tomat yang dilakukan adalah untuk umur tanaman tomat 7-10 hari setelah tanam (HST) atau pemupukan awal pada masa penanaman tanaman tomat. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Dosis Racikan Pupuk Kocor

Dalam buku Pertanian Berkelanjutan: Meningkatkan Hasil Usahatani Tomat di Dataran Rendah, Dr. Ir. Hj. Euis Dasipah, M.P. (2023:72), pemupukan memerlukan bahan aktif nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) harus digunakan dalam jumlah yang tepat sesuai.
Dalam racikan pupuk kocor, pupuk dengan nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K), perlu diencerkan dengan air. Pupuk yang mengandung nitrogen ada pada UREA, fosfor ada pada SP36 (dengan berbagai merek), dan K pada KCL.
Pada masa 7-10 HST ini merupakan masa vegetatif atau masa perkembangan tanaman tanpa proses kawin. Maka dosis fosfor harus lebih besar dibanding unsur lainnya. Berikut dosis racikannya dalam persentase ketiga unsur aktif dengan air.
ADVERTISEMENT
Pada masa 20 HST merupakan masa pembungaan tanaman tomat. Pada masa ini masih membutuhkan lebih banyak fosfor dibanding dengan nitrogen dan kalium.
Pada masa 30 HST yang merupakan masa generatif atau tumbuhnya buah tomat. Pada masa ini kandungan nitrogen diperbanyak, fosfornya dikurangi dan tidak lupa jumlah kaliumnya juga.
Pada masa 40 HST yang masih merupakan masa generatif, pupuk kocor diperlukan untuk pertumbuhan buah agar menjadi lebih besar. Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium masing-masing ditambahkan sedikit lebih banyak dari sebelumnya.
Pada masa 50 HST yang juga masa generatif, pupuk kocor masih bisa digunakan dengan dosis 1:4:4 untuk masing-masing nitrogen, fosfor dan kalium.
Satu batang tanaman tomat membutuhkan sekitar 200 mililiter air dengan perbandingan 16% N (UREA), 60% P (SP36) dan 20% KCL. Dosis ini bisa disesuaikan dengan masa pertumbuhan tanaman tomat di atas.
ADVERTISEMENT
Misalnya, untuk sebidang lahan tanaman tomat berumur 10 HST berjumlah 740 batang tanaman tomat, racikan pupuknya adalah 7 ons UREA; 3,4 kg SP36 dan 6,6 ons KCL. Dosis racikan ini diencerkan dengan 144 liter air dalam drum.

2. Cara Melakukan Pemupukan dengan Sistem Kocor

Setelah melakukan racikan dalam drum besar, petani perlu mencampurkan racikan ini dengan sempurna, agar kandungan masing-masing unsur aktif dapat berfungsi optimal pada tanah.
Cara melakukan pemupukan dengan sistem kocor, memerlukan ember kecil dan juga gayung dengan ukuran 400 ml dalam satu kocor.
Petani dapat mengambil seember larutan racikan pupuk kocor. Untuk mempermudah proses kocor, petani bisa menggunakan gayung kecil ukuran 400 ml untuk menuang pupuk cair tersebut.
Untuk 1 batang tanaman tomat, setidaknya membutuhkan sekitar setengah gayung kecil tadi (200 ml). Petani di lahan yang cukup luas bisa melakukan pemupukan sistem kocor ini pada keseluruhan tanaman tomat hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Pemupukan tomat sistem kocor juga bisa dilakukan hingga usia tanaman tomat sekitar 50 HST, agar buah yang dihasilkannya besar. Dosis yang digunakan bisa mengikuti anjuran dosis di atas. (BrenF)