Penentuan Grade Biji Kopi sesuai Standar dan Mutu

Ilustasi Penentuan Grade Biji Kopi sesuai Standar dan Mutu, Unsplash/Tina Guina

Penentuan grade biji kopi di Indonesia mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2907-2008, yang menetapkan penggolongan dan persyaratan mutu biji kopi robusta dan arabika.

Standar ini disusun untuk memastikan kualitas kopi sesuai dengan standar perdagangan internasional, termasuk ketentuan dari International Coffee Organization (ICO).

Penentuan Grade Biji Kopi

Ilustrasi Penentuan Grade Biji Kopi, Unsplash/Edge2Edge Media

Mengutip dari repository.pertanian.go.id, berikut adalah penentuan grade biji kopi yang sesuai standar dan mutu.

1. Jenis Kopi

Biji kopi dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu robusta dan arabika. Kopi robusta umumnya memiliki karakteristik rasa yang lebih pahit dan kadar kafein lebih tinggi dibandingkan kopi arabika, yang memiliki cita rasa lebih asam dan aroma lebih kompleks.

Perbedaan ini mempengaruhi standar grading serta metode pengolahan yang digunakan.

2. Cara Pengolahan

Biji kopi dapat diproses dengan dua metode utama, yaitu pengolahan kering dan pengolahan basah.

Pengolahan kering dilakukan dengan menjemur buah kopi utuh sebelum dikupas, sehingga menghasilkan cita rasa yang lebih kuat.

Sementara itu, pengolahan basah melibatkan fermentasi dan pencucian untuk menghilangkan lapisan lendir pada biji kopi, menghasilkan cita rasa yang lebih bersih dan asam yang lebih terang.

3. Nilai Cacat

Berdasarkan jumlah nilai cacat per 300 gram sampel, biji kopi diklasifikasikan sebagai berikut:

4. Ukuran Biji

Klasifikasi ukuran biji kopi berbeda berdasarkan jenis kopi dan metode pengolahannya.

Sebagai contoh, untuk kopi robusta pengolahan kering, ukuran biji dibedakan menjadi besar dan kecil, sementara untuk pengolahan basah, dibedakan menjadi besar, sedang, dan kecil.

Itulah penjelasan mengenai penentuan grade biji kopi yang sesuai standar dan mutu.

Baca Juga: Cara Menyimpan Biji Kopi yang Baik agar Aroma dan Kualitasnya Tetap Terjaga