Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Cara Melakukan Teknik Belaying untuk Panjat Tebing
1 Desember 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teknik ini sangat penting untuk dikuasai karena berhubungan dengan keselamatan dari orang yang melakukan panjat tebing.
Pengertian Teknik Belaying untuk Panjat Tebing
Dikutip dari Buku Pintar Olahraga & Permainan Tradisional karya Eci Fe (2017), panjat tebing adalah olahraga yang bertujuan untuk memanjat tebing atau ketinggian. Pada umumnya olahraga ini dilakukan pada bukit dengan dinding batu yang curam.
Karena membutuhkan peralatan dan juga teknik yang baik, maka orang yang melakukan olahraga ini harus menguasai banyak teknik dasar. Salah satu teknik yang wajib dikuasai adalah teknik belaying untuk panjat tebing.
Belaying adalah teknik memegang tali panjat tebing untuk pendaki sehingga mereka aman jika jatuh dari batu, serta mencegah mereka menabrak tanah jika mereka menjatuhkan pemimpin atau jatuh saat top-roping.
ADVERTISEMENT
Kata belay sendiri berasal dari istilah bahari yang berarti mengamankan tali berlayar ke pos atau spar di kapal. Dalam dunia panjat tebing, belaying berarti mengamankan tali panjat yang terhubung dengan memanjat ke sebuah alat penambat dan carabiner yang terpasang pada jangkar.
Cara Melakukan Teknik Belaying untuk Panjat Tebing
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan belaying dengan baik dan benar, di antaranya:
1. Mengikat Tali yang Benar
Penambatan atau belaying dimulai dengan mengikatkan diri pada tali panjat yang sama. Pemanjat dan belayer harus menggunakan simpul tindak lanjut angka delapan untuk mengamankan tali ke baju zirah mereka. Simpul ini kuat, mudah dibuat, dan mudah diperiksa.
2. Pengecekan Ulang Perlengkapan Pemanjat
Sebelum pemanjat mulai naik, pastikan mengecek sekali lagi perlengkapan yang digunakan. Periksa apakah simpul sudah benar, carabiner sudah terkunci, alat penambat sudah terpasang dengan baik, dan jangkar sudah kokoh.
ADVERTISEMENT
Jika ada keraguan atau kesalahan, segera perbaiki sebelum melanjutkan.
3. Berdiri di Titik yang Tepat
Posisi sebagai belayer sangat memengaruhi kinerja dan keselamatan pemanjat. Jadi harus berdiri di titik yang tepat, yaitu tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan tebing. Jika terlalu jauh, akan sulit untuk mengatur kekenduran tali dan merespon jatuhnya pemanjat.
Jika terlalu dekat, akan berisiko tertarik ke atas atau terbentur batu saat pemanjat jatuh. Idealnya, harus berdiri sekitar satu meter dari tebing, dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan.
4. Gunakan Dua Tangan
Harus menggunakan dua tangan untuk memegang tali panjat. Tangan yang satu memegang tali yang menuju ke pemanjat (tali hidup), sedangkan tangan yang lain memegang tali yang keluar dari alat penambat (tali mati).
5. Pantau Kekenduran Tali
Kekenduran tali adalah jarak antara pemanjat dan titik terakhir tali yang terikat pada tebing. Kekenduran tali yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat berbahaya bagi pemanjat.
ADVERTISEMENT
Jika kekenduran tali terlalu banyak, pemanjat akan jatuh lebih jauh dan lebih keras jika terpeleset.
Jika kekenduran tali terlalu sedikit, pemanjat akan merasa terhambat dan tidak nyaman saat naik. Harus mengatur kekenduran tali sesuai dengan situasi dan preferensi pemanjat. Secara umum, kekenduran tali sekitar 30-50 cm adalah ideal untuk panjat tebing.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dan cara melakukan teknik belayer untuk panjat tebing yang wajib diketahui. (WWN)