Penyebab Scabies pada Kelinci dan Langkah Pencegahannya

Ilustrasi Scabies pada Kelinci. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Scabies pada kelinci merupakan salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta masalah kesehatan serius bagi kelinci. Namun, apa penyebab scabies pada kelinci?

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi beberapa jenis tungau yang hidup di permukaan kulit dan menyebabkan rasa gatal. Apabila tidak segera diobati, akan kerusakan kulit yang parah.

Scabies pada kelinci juga memiliki potensi zoonosis, yang berarti bisa menular ke manusia maupun hewan. Penularannya biasanya terjadi dengan kontak langsung.

Penyebab Scabies pada Kelinci

Ilustrasi Scabies pada Kelinci. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Berikut ini sejumlah penyebab scabies pada kelinci yang harus dipahami setiap orang yang ingin memelihara hewan menggemaskan ini.

1. Infestasi Tungau Sarcoptes scabiei dan Psoroptes cuniculi

Menurut MSD Vet Manual, penyebab utama scabies pada kelinci adalah infestasi tungau sarcoptes scabiei dan psoroptes cuniculi. Tungau ini menembus lapisan luar kulit dan menyebabkan iritasi yang parah serta kerusakan kulit yang progresif. Gejala awal yang biasanya muncul adalah gatal-gatal dan kemerahan di sekitar telinga, hidung, dan kaki kelinci.

2. Lingkungan yang Tidak Higienis

Dalam jurnal Therapeutic Management of Scabies in Rabbits oleh J.P. Kachhawa dkk., disebutkan bahwa kondisi lingkungan yang tidak higienis dan kepadatan populasi kelinci merupakan faktor risiko utama terjadinya scabies.

Tungau dapat dengan mudah berkembang biak dalam kondisi yang lembap dan kotor, sehingga kebersihan kandang dan perawatan rutin sangat penting untuk mencegah terjadinya infestasi.

3. Kontak dengan Hewan Terinfeksi

Menurut Wafaa A. Abd El-Ghany dalam jurnalnya yang berjudul Mange in Rabbits: An Ectoparasitic Disease with a Zoonotic Potential, kontak langsung dengan kelinci yang terinfeksi atau dengan lingkungan yang sudah terkontaminasi oleh tungau juga menjadi salah satu penyebab utama penyebaran scabies.

Oleh karena itu, kelinci yang baru dipelihara atau yang ditempatkan di lingkungan baru harus selalu diperiksa kesehatannya untuk mencegah penyebaran penyakit ini ke hewan lain.

4. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh Kelinci

Kelinci dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan tungau, karena tubuh mereka tidak mampu melawan infestasi parasit ini secara efektif. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan imunitas pada kelinci antara lain kekurangan nutrisi dan adanya penyakit lain yang sedang diderita.

5. Stres dan Faktor Lingkungan

Stres merupakan salah satu penyebab yang sering diabaikan dalam kesehatan kelinci. Padahal kelinci yang mengalami stres kronis, baik akibat perubahan lingkungan, perpindahan tempat tinggal, atau gangguan lain, lebih mudah terkena penyakit, termasuk scabies. Stres juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kelinci, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infestasi tungau.

6. Kurangnya Perawatan dan Pemeriksaan Rutin

Kurangnya perawatan dan pemeriksaan kesehatan rutin juga dapat meningkatkan risiko terjadinya scabies pada kelinci. Kelinci yang jarang diperiksa atau dirawat secara berkala lebih rentan terkena scabies karena infestasi tungau mungkin tidak terdeteksi pada tahap awal.

Oleh karena itu, pemilik kelinci dianjurkan untuk rutin memeriksa kondisi kulit dan bulu kelinci mereka, serta segera melakukan tindakan jika ada tanda-tanda infestasi parasit.

7. Kelembaban dan Kondisi Lingkungan yang Buruk

Kondisi lingkungan yang lembap dan ventilasi yang buruk dapat menciptakan kondisi ideal bagi perkembangan tungau penyebab scabies. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kandang kelinci memiliki ventilasi yang baik dan selalu dalam kondisi kering.

Pencegahan Scabies pada Kelinci

Ilustrasi Scabies pada Kelinci. Foto: Victoria Paladiy/Shutterstock

Mencegah scabies pada kelinci memerlukan kombinasi antara kebersihan lingkungan, manajemen stres, dan perawatan rutin. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

Baca Juga: 12 Jenis Kelinci Pedaging yang Populer dan Dagingnya Lembut

(DEL)