Konten dari Pengguna

Perbandingan Tepung Terigu dan Tepung Sagu untuk Membuat Pempek yang Kenyal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
8 Mei 2025 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek. Foto: Pexels.com/ANTONI SHKRABA production
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek. Foto: Pexels.com/ANTONI SHKRABA production
ADVERTISEMENT
Perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek sering menjadi perbincangan para pelaku kuliner. Keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan berpengaruh besar terhadap hasil akhir pempek.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kombinasi tepung terigu dan tepung sagu juga perlu proporsi yang tepat agar tekstur dan rasa pempek bisa seimbang.

Perbandingan Tepung Terigu dan Tepung Sagu untuk Membuat Pempek

Ilustrasi perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek. Foto: Pexels.com/ROMAN ODINTSOV
Perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek sangat menentukan kualitas tekstur dan cita rasa khas dari makanan tradisional ini.
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, pempek adalah hidangan khas dari Palembang yang terbuat dari ikan giling dan tepung, yang kemudian direbus atau digoreng dan disajikan dengan kuah cuko yang pedas, asam, dan manis.
Penggunaan tepung sagu selama ini telah menjadi bahan utama dalam adonan pempek karena memberikan hasil akhir yang kenyal dan tidak mudah hancur saat direbus.
Tepung sagu memiliki kemampuan membentuk gel yang sangat baik saat terkena panas, membuat pempek yang dihasilkan menjadi lebih elastis dan memiliki gigitan yang khas.
ADVERTISEMENT
Aroma netral dari tepung sagu juga tidak menutupi aroma ikan yang menjadi karakter utama pempek. Namun, karena sifatnya yang sangat elastis, penggunaan sagu secara berlebihan justru bisa membuat adonan terlalu lengket dan sulit dibentuk.
Kondisi ini menyebabkan perlunya bahan penyeimbang dalam campuran, seperti tepung terigu, untuk memudahkan proses pencetakan dan pengolahan.
Tepung terigu, di sisi lain, memiliki kandungan gluten yang memberikan struktur dan kekenyalan berbeda.
Jika digunakan sebagai bahan campuran, tepung terigu mampu memberikan tekstur yang lebih padat dan kokoh tanpa menghilangkan kelembutan.
Tepung ini juga membantu menstabilkan bentuk pempek saat dimasak, sehingga hasil akhirnya lebih konsisten, terutama ketika pempek digoreng.
Namun, terlalu banyak tepung terigu bisa membuat pempek menjadi keras, kurang kenyal, dan kehilangan sensasi ‘kalis’ yang menjadi ciri khas pempek asli Palembang.
ADVERTISEMENT
Perbandingan ideal antara tepung sagu dan tepung terigu yang direkomendasikan adalah 2:1 untuk menciptakan tekstur pempek yang kenyal namun tetap mudah diolah.
Contohnya, dalam satu adonan bisa digunakan 250 gram sagu dan 125 gram terigu, sehingga adonan tidak terlalu lembek namun juga tidak terlalu keras.
Kombinasi ini tidak hanya menjaga konsistensi bentuk saat direbus atau digoreng, tetapi juga menghasilkan rasa yang lebih seimbang di lidah.
Perpaduan ini juga memudahkan pempek dicetak dalam berbagai bentuk seperti kapal selam, lenjer, hingga adaan tanpa merusak komposisi adonan.
Pemilihan proporsi yang tepat antara kedua jenis tepung ini juga sangat bergantung pada jenis ikan yang digunakan serta teknik pengulenan yang diterapkan.
Ikan dengan tekstur yang lebih lembek biasanya membutuhkan lebih banyak tepung terigu untuk menjaga kekompakan adonan. Sementara ikan yang lebih padat dan berserat bisa lebih fleksibel menggunakan sagu sebagai bahan dominan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kreativitas dan pengalaman dalam mencampur kedua jenis tepung sangat berperan dalam menciptakan pempek yang enak, empuk, dan tidak mudah hancur saat disajikan.
Pemahaman terhadap perbandingan tepung terigu dan tepung sagu untuk membuat pempek menjadi kunci sukses dalam menghasilkan pempek yang sesuai dengan cita rasa asli Palembang.
Keseimbangan antara kedua bahan ini tidak hanya memberikan tekstur terbaik, tetapi juga menciptakan sensasi makan yang memuaskan di setiap gigitan. (Suci)