Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Empang dan Tambak yang Perlu Diketahui sebelum Memulai Budidaya
17 Februari 2025 10:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbedaan empang dan tambak perlu dipahami dengan baik sebelum memulai budidaya perikanan agar dapat memilih lokasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis ikan yang akan dibudidayakan.
ADVERTISEMENT
Pemilihan antara empang atau tambak tidak hanya bergantung pada ketersediaan lahan, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti jenis air, sistem pengelolaan, serta potensi hasil panen.
Empang umumnya digunakan untuk budidaya ikan air tawar, sedangkan tambak lebih sering dimanfaatkan untuk budidaya di perairan payau atau laut.
Mengenal Perbedaan Empang dan Tambak dalam Budidaya Perikanan
Perbedaan empang dan tambak menjadi hal penting yang perlu dipahami sebelum memulai usaha budidaya perikanan. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh pada keberhasilan budidaya ikan atau udang.
Meskipun keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan atau biota air lainnya, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan keduanya.
Empang umumnya lebih sering ditemukan di daerah dengan sumber air tawar seperti sungai, danau, atau rawa. Sedangkan tambak lebih banyak digunakan untuk budidaya perikanan di daerah pesisir dengan air payau atau air laut.
ADVERTISEMENT
Hal ini seperti yang tertulis dalam jurnal digilib.unila.ac.id, tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Untuk memahami lebih lanjut, berikut perbedaan yang perlu diperhatikan.
1. Perbedaan dari Segi Lokasi dan Jenis Air
Salah satu perbedaan empang dengan tambak yang utama adalah lokasi dan jenis air yang digunakan. Empang biasanya terletak di daerah pedalaman yang memiliki sumber air tawar alami.
Air yang digunakan bisa berasal dari sungai, danau, atau mata air. Oleh karena itu, empang lebih sering digunakan untuk budidaya ikan air tawar seperti nila, lele, dan gurame.
Di sisi lain, tambak lebih sering ditemukan di daerah pesisir yang memiliki akses langsung ke air laut atau air payau. Tambak biasanya digunakan untuk budidaya ikan dan udang yang dapat hidup di lingkungan payau, seperti bandeng dan udang vaname.
ADVERTISEMENT
Karena berada di daerah pesisir, tambak memerlukan sistem pengelolaan air yang lebih kompleks untuk menjaga keseimbangan salinitas.
2. Perbedaan Segi Konstruksi dan Pengelolaan
Selain dari lokasi dan jenis air, perbedaan juga terlihat dari cara konstruksi dan pengelolaannya. Empang biasanya dibangun dengan memanfaatkan lahan yang sudah memiliki sumber air alami.
Dinding empang dapat dibuat dari tanah tanpa perlu struktur tambahan, sehingga lebih sederhana dalam pembuatannya.
Tambak memiliki konstruksi yang lebih kompleks karena harus menyesuaikan dengan kondisi air payau atau laut. Biasanya, tambak dibuat dengan tanggul yang lebih kuat untuk menahan air laut dan mencegah erosi.
Selain itu, tambak seringkali dilengkapi dengan sistem aerasi dan saluran air yang lebih baik untuk memastikan kualitas air tetap stabil bagi pertumbuhan ikan atau udang.
ADVERTISEMENT
3. Perbedaan dari Segi Jenis Budidaya
Dari segi jenis budidaya, perbedaannya juga cukup jelas. Empang lebih sering digunakan untuk budidaya ikan air tawar yang lebih mudah dipelihara dan tidak memerlukan sistem pengelolaan air yang rumit.
Banyak petani ikan memilih empang karena biaya perawatannya lebih rendah dan dapat dibuat di berbagai lokasi yang memiliki sumber air tawar.
Sebaliknya, tambak lebih cocok untuk budidaya skala besar, terutama untuk komoditas dengan nilai jual tinggi seperti udang vaname dan ikan bandeng.
Budidaya di tambak membutuhkan perhatian lebih terhadap kadar garam, kualitas air, serta pemberian pakan yang lebih terkontrol.
Meskipun pengelolaannya lebih kompleks, hasil panen dari tambak biasanya memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya di empang.
Memahami perbedaan empang dan tambak sangat penting sebelum memulai budidaya perikanan. Pemilihan lokasi, jenis air, konstruksi, serta jenis budidaya harus diperhatikan agar dapat memperoleh hasil yang optimal.
ADVERTISEMENT
Jika ingin budidaya ikan air tawar dengan modal lebih rendah, empang bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika ingin mengembangkan usaha perikanan dengan hasil lebih besar, tambak menawarkan peluang yang lebih menjanjikan. (Rahma)