Konten dari Pengguna

Filosofi Gedung DPR RI berikut Fakta Menarik yang Wajib Diketahui

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
25 Agustus 2024 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filosofi Gedung DPR. Sumber: Unsplash/Dino Januarsa
zoom-in-whitePerbesar
Filosofi Gedung DPR. Sumber: Unsplash/Dino Januarsa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai peristiwa di masa lampau yang telah terjadi di tanah air, saat ini menjadi sebuah pengetahuan yang dapat menambah wawasan sejarah. Salah satu pengetahuan yang perlu diketahui yaitu filosofi gedung DPR beserta fakta menarik di baliknya.
ADVERTISEMENT
Gedung tersebut berada di dalam Kompleks Parlemen Republik Indonesia yang dinamakan Gedung Nusantara. Kawasan Gedung DPR awalnya dibangun pada tanggal 19 April 1965 dalam rangka penyelenggaraan Conference of the New Emerging Forces atau yang bisa disingkat CONEFO.
Kemudian pada tahun 1966 bangunan tersebut berganti fungsi menjadi Gedung DPR/MPR RI. Pengalihan fungsi gedung ini dilakukan berdasarkan keputusan Presidium Kabinet Ampera Nomor 79/U/Kep/11/1966.

Filosofi Gedung DPR beserta Fakta Menariknya

Filosofi Gedung DPR. Sumber: Unsplash/Dino Januarsa
Filosofi Gedung DPR merupakan sebuah informasi yang perlu dimengerti bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bangunan yang menjadi saksi sejarah sejak zaman dahulu ini dirancang oleh Soejoedi Wirjoatmodjo, Dpl.Ing. dan disahkan oleh Presiden Soekarno.
Dikutip dari emedia.dpr.go.id, meski gedung ini mulai dibangun pada tahun 1965, pemerintah Indonesia membuka sayembara untuk perancangan pembangunan sejak bulan November tahun 1964. Dalam waktu yang cukup singkat selama dua minggu, hasil sayembara sudah didapatkan yang menunjuk Soejoedi sebagai pemenangnya.
ADVERTISEMENT
Bangunan utama yang menjadi ikon di Kompleks Parlemen ini beralamat di Jalan Gatot Subroto No.1, Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gedung Nusantara berfungsi sebagai tempat persidangan utama bagi kursi legislatif Indonesia antara lain Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Daerah.
Bentuk arsitektur gedung yang unik membuat bangunan tersebut tampak indah dipandang. Atap hijau yang membentang dengan bentuk setengah lingkaran menjadi lambang kepakan sayap burung yang hendak lepas landas.
Area depan ruangan di dalam gedung yang luas tersedia untuk menerima dan menyambut kedatangan para tamu. Hal ini mencirikan semangat kepribadian nasional yang senantiasa akrab setiap menyambut tamu.
Tangga utama di bagian luar gedung yang dibuat terbuka lebar menunjukkan tradisi masyarakat tanah air yang ramah. Estetika pun tak luput dari kawasan komplek di sekitar Gedung DPR. Terdapat kolam air mancur cantik dengan Patung Estetika dari konstruksi rangka besi yang menjulang tinggi.
ADVERTISEMENT
Patung memiliki elemen berupa tiga bulatan yang terhubung dan berkesinambungan. Patung ini diapit dengan 35 tiang bendera dan Gedung Nusantara yang ditandai dengan rangkaian huruf membentuk ‘Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia’.
Filosofi Gedung DPR lengkap dengan fakta yang tersimpan dalam sejarah tanah air wajib dicatat untuk memperkaya wawasan tentang Indonesia. (NIS)