Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Tempat Nonton Pertunjukan Seni di Kemayoran
28 April 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) yang dimiliki Kota Jakarta. Ada Gedung Kesenian Miss Tjitjih di Kemayoran, yang digunakan sebagai tempat menonton pertunjukan seni di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak seterkenal GKJ, gedung kesenian di Kemayoran, Jakarta Pusat ini, juga punya sejarah yang panjang. Sejarah ini berkaitan dengan pentas seni kebudayaan berupa sandiwara keliling.
Sejarah Gedung Kesenian Miss Tjitjih
Gedung Kesenian Miss Tjitjih yang bersejarah ini berada di Jalan Kabel Pendek, Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran , Kota Jakarta Pusat. Sejarahnya berkaitan dengan ketenaran sandiwara keliling pada masa lalu.
Berikut ini sejarah mengenai gedung kesenian yang sempat mengalami masa tenar pada tahun 1950-an silam dikutip dari Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, dalam dinaskebudayaan.jakarta.go.id.
Penamaan Gedung
Penamaan gedung kesenian ini diambil dari nama seorang pemain teater bernama Nyi Tjitjih. Nyi Tjitjih atau Miss Tjitjih adalah legenda sandiwara pada masa kolonial.
Beliau adalah seorang bintang kelahiran Sumedang, Jawa Barat yang bermain sandiwara keliling dengan berbahasa Sunda.
ADVERTISEMENT
Teater Keliling Miss Tjitjih
Pada masa remaja, Nyi Tjitjih bermain teater di daerah asalnya, Sumedang, Jawa Barat. Kemudian beliau bertemu dengan Grup Opera Valencia, yang merupakan kelompok sandiwara keliling asal Jawa Timur, pimpinan Sayyed Aboebakar Bafaqih.
Saat itu, Grup Opera Valencia sedang mengadakan tur di Jawa Barat dan singgah di Sumedang sekitar tahun 1926. Bafaqih yang tertarik dengan aksi panggung gadis itu, mengajak Nyi Tijtih yang berusia 18 tahun untuk bergabung dengan grup sandiwara pimpinannya.
Nyi Tjitjih menerima ajakan Bafaqih, juga grup Opera Valencia. Grup ini kemudian berubah nama menjadi Sandiwara Miss Tjitjih. Setelah bergabungnya Nyi Tjitjih dan berubah nama, kelompok sandiwara itu berkembang pesat dan semakin populer.
Ketenarannya tersebut, membuat kelompok sandiwara ini hijrah ke Jakarta pada tahun 1928., Tahun 1951, Sandiwara Miss Tjitjih mengalami masa ketenarannya dan menetap di Jalan Kramat Raya No.43 Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Kelompok sandiwara itu hampir setiap hari melakukan pementasan dan menarik minat penonton dari berbagai daerah di luar Jakarta. Apresiasi positif terhadap kelompok Sandiwara Miss Tjitjih dari banyak pihak juga dinilai telah melestarikan seni tradisional.
Berpindah Lokasi dan Sempat Digusur
Sepeninggal Miss Tjitjih dan Bafaqih, grup sandiwara ini sempat berpindah tempat. Pasalnya, lokasi di Jalan Kramat Raya No.43 Jakarta Pusat dijual oleh para ahli waris.
Harun Bafaqih, satu-satunya anak Abu Bakar Bafaqih yang punya jiwa seni, memutuskan untuk meneruskan jejak ayahnya.
Beliau memulai kembali Sandiwara Miss Tjitjih dengan membangun sebuah tempat di Jalan Stasiun Angke, No.2 Jakarta Barat. Namun pada tahun 1987, tempat itu tergusur.
Gedung Kesenian Miss Tjitjih Saat Ini
Kelompok sandiwara itu sempat membentuk yayasan. Kemudian, karena sejarah panjangnya, Pemerintah Provinsi Jakarta kemudian membangun Gedung Kesenian Miss Tjitjih di lokasi saat ini, yakni di Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Gedung kesenian kesenian ini sempat mengalami masa renovasi yang panjang. Kemudian, gedung ini akhirnya diresmikan pada 8 Maret 2023.
Kini, gedung kesenian ini berada di bawah naungan Dinas Provinsi Jakarta. Gedung ini digunakan sebagai lokasi pementasan kesenian dan juga digunakan untuk latihan teater dan kegiatan seni lainnya.
Pengunjung dan penikmat seni dapat menonton beberapa pagelaran seni yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Miss Tjitjih. Gedung ini dapat menampung hingga 250 orang dalam sekali pertunjukan. (Fitri A)