Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Serba-Serbi Patung Kuda Jakarta: Sejarah Singkat dan Informasi Lainnya
5 Mei 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Patung Kuda Jakarta merupakan salah satu seni pahatan yang ikonik di Jakarta. Selain terkenal sebagai markah tanah yang begitu khas, patung kuda ini juga memiliki sejarah yang cukup menarik ditelusuri.
ADVERTISEMENT
Apalagi lokasinya juga terletak di jantung kota Jakarta, sangat strategis. Secara kultural, monumen ini merupakan simbol budaya dan sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia.
Maka tidak heran, patung kuda ini kerap menjadi destinasi wisatawan yang tertarik berfoto-foto dan mengabadikan momen mereka di Jakarta.
Patung Kuda Jakarta: Monumen yang Menggambarkan Wiracarita Mahabharata
Menurut Ngubek-Ngubek Jakarte, Cai (2014:162), nama asli patung ini adalah Patung Arjuna Wijaya, tapi juga dikenal sebagai Patung Untukmu Indonesia. Patung yang menggambarkan delapan kuda menarik kereta yang dinaiki oleh Arjuna dan Batara Kresna ini terletak di dekat salah satu gerbang utama Monas.
Seniman yang menciptakan mahakarya ini bernama Nyoman Nuarta, seorang pematung legendaris asal Bali yang juga terkenal dengan mahakarya seperti Patung Fatmawati Soekarno dan Patung Tugu Proklamasi.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarahnya, patung ini merupakan proyek yang dikomisikan oleh Presiden Soeharto dan diresmikan pada tahun 1987. Soeharto terinspirasi untuk merencanakan pembangunan patung ini setelah kunjungan ke Turki.
Soeharto menginginkan monumen bermakna untuk menghiasi jalan besar Jakarta . Beliau berpesan terhadap Nuarta untuk mencari ide dan cerita yang mencerminkan semangat perjuangan bangsa untuk dituangkan ke dalam konsep patung. Akhirnya dipilihlah salah satu skenario dari Epos Baratayudha.
Skenario ini menggambarkan kemenangan Arjuna dalam pertempuran melawan Adiparti Karna, saudaranya sendiri yang berada di kubu musuh atau Kurawa.
Kemenangan ini bisa ditafsirkan sebagai cerminan dari sifat ksatria Arjuna. Meskipun keputusan untuk melawan saudaranya sendiri bukanlah keputusan yang mudah, Arjuna tetap teguh dalam pendiriannya untuk berjuang demi keadilan, apalagi karena kemenangan ini demi maslahat orang banyak.
ADVERTISEMENT
Setelah tema ini terpilih, Nuarta kemudian mengerjakan patungnya dibantu oleh 40 seniman lain. Pengerjaan dilaksanakan di Bandung dan dibangun di tahun yang sama dengan tahun peresmiannya.
Materialnya terbuat dari tembaga dan pembangunan patung ini menghabiskan anggaran sebesar 300 jutaan, sesuai dengan nilai inflasi pada masa itu.
Jadi itu dia sekilas sejarah dan informasi seputar Patung Kuda Jakarta. Monumen yang menjadi simbol dan cerminan perjuangan Indonesia ini merupakan markah tanah yang menarik untuk dikunjungi. Entah itu untuk foto-foto atau untuk diapresiasi. (PNA)