Konten dari Pengguna

4 Baju Adat Jawa Tengah: Keindahan dan Keunikannya

Menyajikan segala informasi seputar Jawa Timur, khususnya tentang travel dan kuliner.
16 Februari 2025 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jateng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baju adat Jawa Tengah. Foto busan pengantin Jawa. Sumber: pexels/rangga ispraditya
zoom-in-whitePerbesar
Baju adat Jawa Tengah. Foto busan pengantin Jawa. Sumber: pexels/rangga ispraditya
ADVERTISEMENT
Saat membicarakan baju adat Jawa Tengah, pasti yang terbayang adalah baju pengantin Jawa tradisional. Hal itu tidaklah salah, karena memang baju pengantin merupakan baju adat dari Jawa Tengah versi resmi dan full aksesori.
ADVERTISEMENT
Selain baju adat versi resmi, ada juga baju adat yang digunakan untuk pakaian sehari-hari. Baju ini biasanya hanya berupa kebaya dan surjan atau beskap biasa tanpa aneka hiasan.

Ragam Baju Adat Jawa Tengah

Baju adat Jawa Tengah. Foto kebaya Kartini. Sumber: Unsplash/Abby AR
Baju adat merupakan pakaian tradisional yang mencerminkan identitas budaya, sejarah, dan nilai-nilai suatu kelompok masyarakat. Keindahan pakaian tradisional ini mencerminkan identitas masyarakat serta sejarah panjang yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Tiap dareah di Indonesia memiliki baju adat masing-masing, termasuk Jawa Tengah. Berikut ini ragam baju adat Jawa Tengah yang menarik untuk disimak.

1. Kanigaran

Busana Kanigaran merupakan pakaian yang biasa digunakan dalam pernikahan adat Jawa dengan bahan beludru hitam dan ornamen payet emas. Pada masa lalu, pakaian ini sering kali dipakai oleh para raja Jawa sebagai simbol keagungan dan martabat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 50 Galeri Kebaya Eksotik Nan Cantik, Ferry Setiawan, (2009), busana kanigaran wanita terdiri dari baju kebaya, kain jarik, stagen, dan selop. Adapun untuk prianya menggunakan busana kepangeranan yang terdiri dari kuluk kanigoro, stagen, baju takwo, sabuk timang, keris warangka ladrang, dan selop.

2. Busana Basahan

Selain Kanigaran, pada pernikahan juga keram memakai busana basahan. Disebut basahan karena prianya tidak memakai baju. Sedangkan wanitanya hanya memakai kemben sebagai ganti kebaya.
Busana basahan terdiri dari semekan atau kemben, dodot bangun tulak atau kampuh, sampur atau selendang sekar cinde abrit, dan kain jarik cinde sekar merah. Kemben yang digunakan terbuat dari kain batik dengan corak alas-alasan warna dasar jijau atau biru dengan hiasangan kuning emas atau putih.
ADVERTISEMENT

3. Busana Jawi Jangkep

Jika pakaian pengantin Jawa yang megah dan mewah dikenal dengan Kanigaran, untuk pakaian biasanya ada yang disebut Jawi Jangkep. Busana ini merupakan busana khusus pria.
Busana ini terdiri dari beskap (pakaian pria) berwarna gelap dengan kerah tinggi dan tidak terlipat. Kemudian untuk bawahannya berupa kain jarik. Penutup kepalanya adalah blangkon. Tak lupa terselip keris.

4. Kebaya

Kebaya merupakan atasan yang dipakai para wanita. Ada banyak sekali ragam kebaya. Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, kebaya yang paling dikenal adalah kebaya Kartini.
Kebaya ini memiliki ciri khas berupa potongan longgar, berlengan panjang, dan kerah berbentuk V. Kebaya Kartini tidak menggunakan kutu baru sehingga tampak lebih formal.
ADVERTISEMENT
Meski baju adat Jawa Tengah dikenal sebagai baju tradisional, tetapi baju tersebut, khususnya kebaya, telah mengalami perkembangan yang signifikan. Saat ini ada beragam modifikasi kebaya sehingga terlihat lebih gaul dan bisa digunakan untuk beragam acara. (SASH)