Konten dari Pengguna

Masjid Agung Brebes: Masjid Tertua dan Bersejarah dekat Alun-Alun Brebes

Seputar Jateng
Menyajikan segala informasi seputar Jawa Timur, khususnya tentang travel dan kuliner.
3 Mei 2025 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jateng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Agung Brebes. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/Makalu
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Brebes. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/Makalu
ADVERTISEMENT
Tidak jauh dari Alun-Alun Brebes, terdapat satu tempat ibadah yang sarat akan cerita sejarah, yaitu Masjid Agung Brebes. Hingga saat ini, masjid tersebut masih berdiri kokoh dan dimanfaatkan untuk beribadah serta melangsungkan acara keagamaan.
ADVERTISEMENT
Meski pernah mengalami renovasi dan revitalisasi hingga beberapa kali, masjid ini masih menonjolkan arsitektur dan bentuk aslinya. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama dari masjid megah tersebut.

Masjid Agung Brebes: Masjid Bersejarah dan Ikonik di Brebes

Masjid Agung Brebes. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/Hillebrand
Dikutip dari laman https://brebeskab.go.id/, Kabupaten Brebes berada di sisi utara paling barat Provinsi Jawa Tengah, dan langsung berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Inilah sebabnya, masyarakat Brebes sebagian berbahasa Jawa, sebagian berbahasa Sunda.
Seperti beberapa daerah lain di Jawa Tengah, Brebes juga memiliki masjid besar yang sering disebut sebagai Masjid Agung Brebes. Letaknya berada di Jl. Ustad Abas No.7, Kauman, Brebes, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Masjid ini dibangun pada tahun 1836, tepatnya pada masa pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Pranatayuda I (Kyai Sura). Dikisahkan, sejarah masjid ini tidak lepas dari bedug kembar yang pernah berada di dalam bangunan masjid.
ADVERTISEMENT
Bedug tersebut terbuat dari kayu sawo berukuran besar. Kayu diambil dari suatu desa yang ada di tepi pantai. Kayu sawo tadi berjajar dua, sehingga selanjutnya tempat tersebut diberi nama Desa Sawojajar.
Saat ini, bedug hanya tinggal satu. Sebab, satu bedug lain sudah diberikan kepada masjid yang ada di Kecamatan jatibarang. Seiring waktu, bangunan masjid telah direnovasi hingga tiga kali.
Renovasi pertama dilakukan pada 1933 silam, karena bangunan sering kali terkena luapan air yang berasal dari Sungai Pemali. Selanjutnya, renovasi kedua dilangsungkan pada tahun 1979, dan perbaikan ketiga dilakukan tahun 2007.
Meski telah mengalami tiga kali perbaikan, masjid ini tetap mempertahankan bangunan aslinya, dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan bentuk limas pada kubahnya. Sebab, saat ini masjid tersebut telah menjadi bangunan cagar budaya.
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Brebes tidak hanya menjadi tempat ibadah. Bangunan ini juga menjadi salah satu saksi bisu bagaimana Brebes berkembang seiring waktu. (YD)