Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal 2 Alun-Alun Semarang yang Ikonik, Alun-Alun Kauman dan Simpang Lima
5 Desember 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendengar kata Alun-Alun Semarang , tentu pikiran akan mengarah ke Simpang Lima, salah satu kawasan paling populer di kota ini. Tempat ini memang bisa dikatakan sebagai pusat aktivitas masyarakat Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Simpang Lima ternyata bukan menjadi satu-satunya alun-alun yang ada di Semarang. Kota ini juga memiliki alun-alun lain yang tak kalah populer dan kaya akan cerita sejarah pada masanya, yaitu Alun-Alun Kauman.
Alun-Alun Semarang yang Terkenal, Tidak Hanya Simpang Lima
Semarang memiliki lebih dari satu alun-alun yang sangat terkenal pada masanya. Tempat ini juga menjadi pusat aktivitas masyarakat setempat, termasuk berdagang karena letaknya yang dekat dengan pasar. Berikut dua alun-alun di Semarang yang terkenal:
1. Alun-Alun Simpang Lima
Seperti disebutkan dalam buku Sketsa Kota Semarang karya Choirul Amin ST.MT, Pandu Virgiano Anugrah P, dan Mirza Amri Maulana (2020:57), Simpang Lima dijadikan sebagai pusat Alun-Alun Semarang berdasarkan atas usulan Presiden RI pertama.
Saat itu, Presiden Soekarno beralasan bahwa Pusat alun-alun yang semula ada di Kawasan Kauman telah beralih fungsi menjadi Pusat Perbelanjaan. Rencana pembangunan Lapangan Pancasila waktu itu dipilih di ujung jalan Oei Tiong Ham (Jalan Pahlawan Semarang).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, tepatnya pada tahun 1969, Lapangan Pancasila resmi dibangun. Simpang Lima sendiri merupakan lapangan yang ada di Semarang, lokasinya tepat di jalur nasional.
Kawasan ini adalah pertemuan dari lima jalan utama yang menyatu, yaitu Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Pahlawan, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Ahmad Yani. Lapangan ini memang menjadi pusat aktivitas masyarakat, terutama pada akhir pekan.
2. Alun-Alun Kauman
Sebelumnya, alun-alun yang ada di Semarang berlokasi dekat sentra pemerintahan dan penjara. Berkisar tahun 1860-an, pohon johar tumbuh subur di kawasan tersebut, sering digunakan untuk berteduh masyarakat yang ingin menengok kerabat yang dipenjara.
Tidak hanya itu, alun-alun ini juga menjadi tempat berdagang hasil bumi oleh warga lokal. Seiring waktu, lokasi ini kian ramai dan padat. Terutama setelah Pasar Johar resmi beroperasi pada tahun 1939.
ADVERTISEMENT
Alun-alun yang berlokasi dekat pasar tersebut berubah menjadi Pasar Yaik dan kian terlihat tidak tertata. Hal inilah yang selanjutnya membuat Presiden Soekarno mengusulkan untuk membuat alun-alun baru, di kawasan Jalan Pahlawan.
Meski begitu, setelah lama tak terawat, Pemerintah Kota Semarang memutuskan untuk revitalisasi Alun-Alun Kauman, yang ada di satu kawasan dengan Masjid Kauman Semarang . Kebakaran Pasar Johar pada 2015 silam menjadi langkah awal revitalisasi.
Alun-alun selesai direvitalisasi pada 2020, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2022. Sekarang, Alun-Alun Semarang Kauman sudah bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat , selain kawasan Simpang Lima. (YD)