Konten dari Pengguna

3 Rekomendasi Tempat Ziarah di Solo untuk Wisata Religi

Seputar Solo
Artikel yang membahas tentang Kota Solo
29 Desember 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tempat Ziarah di Solo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com/Abdullah Öğük
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Ziarah di Solo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com/Abdullah Öğük
ADVERTISEMENT
Wisata religi menjadi salah satu aspek wisata yang banyak dipilih masyarakat untuk mengenal sejarah, memperdalam agama, dan lainnya. Contoh tempat ziarah di Solo untuk wisata religi adalah makam Ki Ageng Henis Laweyan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Kawasan Warisan Kota Surakarta: Studi Tentang Otentisitas Kota. Eko Nursanty, (2020; 70), Ki Ageng Hanis mulai singgah di Laweyan, Surakarta tahun 1546 di bagian utara Pasar Laweyan (Kampung Lor Pasar). Hingga kini, makam beliau masih disucikan oleh masyarakat setempat.

Rekomendasi Tempat Ziarah di Solo

Ziarah adalah aktivitas wisata religi yang biasa dilakukan untuk mengunjungi makam orang yang dimuliakan demi mendoakan, mengenang, hingga mengenal sejarah. Adapun sejumlah rekomendasi tempat ziarah di Solo adalah sebagai berikut.

1. Makam Kiai Ageng Henis Laweyan

Salah satu tempat wisata religi yang bisa dikunjungi saat di Solo adalah makam Kiai Ageng Henis Laweyan. Ki Ageng Henis dikenal sebagai leluhur Kerajaan Mataram, tokoh pendiri Kampung Laweyan, sekaligus sosok yang mengenalkan cara membatik kepada masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Lokasi makamnya berada di sebelah Masjid Agung Laweyan, tepatnya di Jalan Liris No. 1, Pajang, Laweyan, Surakarta. Selain Ki Ageng Henis, di kawasan pemakaman ini juga terdapat makam Sultan Pakubuwana II yang berjasa dalam babat alas Kota Solo. Kawasan pemakaman Ki Ageng Henis tersebut bisa dikunjungi setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.

2. Astana Oetara

Astana Oetara adalah musium, cagar budaya, sekalikus kompleks pemakaman KGPAA Mangkunegra VI. Dikutip dari website surakarta.go.id, Astana Oetara mulai diperkenalkan tahun 1909 dengan desain bangunan memadukan gaya Eropa sekaligus Jawa.
Lokasi Astana Oetara berada di bagian utara Pura Mangkunegaraan, tepatnya Jalan Nayu, Nusukan, Banjarsari, Surakarta. Kompleks pemakaman dan situs cagar budaya ini buka setiap hari Selasa-Kamis dan Sabtu-Minggu, pukul 09.00 sampai 15.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Biaya masuk tiket museum dan ziarah dibanderol dengan harga Rp7.500 untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa, serta Rp25.000 untuk orang dewasa. Sementara anak usia 3 tahun, bisa masuk dengan gratis. Pengunjung bisa memesan tiketnya melalui website astanaoetara.com.

3. Kompleks Masjid Riyadh

Kompleks Masjid Riyadh juga bisa menjadi tempat ziarah saat berkunjung ke Solo. Di bagian barat masjid ini, terdapat makam tiga keturunan pengarang kitab Maulid Simtuddurar, yaitu Habis Alwi bin Ali Al-Habsyi, Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi, serta Habib Ahmad bin Alwi Al-Habsyi.
Masjid Riyadh sendiri merupakan masjid yang dibangun oleh Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, putra dari Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi. Lokasinya berada di Jalan Ibu Pertiwi, Pasar Kliwon, Surakarta dan makamnya bisa dikunjungi setiap hari selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi penting mengenai rekomendasi tempat ziarah di Solo yang bisa dikunjungi untuk wisata religi. Pengunjung bisa berwisata religi untuk lebih mengenang sejarah sekaligus meneladani akhlaknya. [ENF]