Konten dari Pengguna

5 Stasiun Kereta Api di Solo dan Fakta Menarik di Baliknya

Seputar Solo
Artikel yang membahas tentang Kota Solo
3 November 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stasiun Kereta Api di Solo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber www.pexels.com/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Kereta Api di Solo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber www.pexels.com/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Solo adalah salah satu kota di Indonesia yang sarat dengan cerita sejarah dan menarik banyak kunjungan wisatawan. Sebelum berkunjung, perlu untuk tahu akan berhenti dan turun di stasiun kereta api di Solo yang mana bagi wisatawan yang berkunjung dengan moda transportasi ini.
ADVERTISEMENT
Memiliki lima stasiun di sepanjang titik kota, deretan stasiun ini memiliki banyak cerita sejarah menarik untuk disimak sebelum mengunjungi Kota Solo.

5 Stasiun Kereta Api di Solo, Sejarah dan Fakta Menarik Dibaliknya

Mendapat julukan slow living city, kini Solo menjadi salah satu pilihan banyak orang sebagai kotatujuan yang ingin ditinggali saat masa pensiun.
Selain suasana kota yang tenang, fasilitas umum yang lengkap, cerita sejarah, keragaman budaya dan kehidupan masyarakatnya selain menarik banyak wisatawan yang datang sekedar liburan. Juga masyarakat umum yang memang berniat survey untuk melihat potensi masa depan saat masa pensiun.
Stasiun kereta api di Kota Solo sendiri memiliki sejarah panjang yang menarik dari sejak Stasiun Solo Balapan dibangun pertama kali pada tahun 1864 dan menjadi salah satu stasiun kereta tertua di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut stasiun kereta api di Solo yang menyimpan banyak cerita sejarah menarik untuk diketahui, bagi yang ingin berwisata atau merencanakan untuk pindah hingga tinggal di Kota Solo.

1. Stasiun Balapan Solo (SLO)

Dikutip dari indonesia.go.id, salah satu stasiun kereta tertua di Indonesia ini diresmikan enam tahun sejak pertama kali dibangun, yaitu pada 10 Februari 1870. Hampir bersamaan dengan dibukanya jalur Kedungjati ke Gundih dan berakhir di Solo pada tahun 1869.
Awalnya pembangunan dilaksanakan di bekas arena pacuan kuda yang juga Alun-alun Utara Pura Mangkunegaran. Namun kemudian pindah setelah mendapat lahan pengganti di kawasan Manahan dari keluarga Kasunanan Surakarta. Lokasi dekat pacuan kuda inilah yang menjadi inspirasi nama Solo Balapan.
Stasiun Solo Balapan sendiri menjadi salah satu stasiun yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia karena menjadi inspirasi lagu hits berbahasa Jawa yang dibawakan oleh Didi Kempot pada tahun 1999.
ADVERTISEMENT
Merupakan stasiun besar tipe A dan salah satu stasiun tersibuk yang dilintasi kereta bandara, rute lokal kereta barang beberapa kereta api lintas tengah Jawa.

2. Stasiun Solo Kota (STA)

Merupakan stasiun termuda di Solo pada zaman sejarah, yang dbangun sejak 1919 dan diresmikan pada tahun 1922.
Terkenal juga dengan sebutan Stasiun Sangkrah, merupakan salah satu stasiun yang menjadi cagar budaya di Sangkrah yang terjaga keasliannya dan sering menjadi salah satu tujuan wisata budaya.
Dulunya direncanakan dan digadang sebagai transportasi yang mudah dan murah untuk mengangkut hasil bumi. Memiliki jalur dominan ke Wonogiri, meski dulu sempat dibuka untuk jalur Solo ke Boyolali.
Kini setelah banyak jalurnya yang terputus, Stasiun Solo Kota hanya dilewati Kereta Bathara Kresna yang melintasi Purwosari ke Wonogiri. Serta sesekali untuk jalur kereta uap antik jalur Jalan Slamet Riyadi yaitu Sepur Kluthuk Jaladara.
ADVERTISEMENT

3. Stasiun Purwosari (PWS)

Didirikan pada tahun 1875, yang awalnya berfungsi sebagai stasiun transit pertama di Surakarta bagi tamu kerajaan. Memiliki arsitektur lebih kecil, namun mirip dengan Stasiun Kedungjati dan Willem I Ambarawa.
Kini di era modern, menjadi stasiun besar tipe C yang lebih banyak melayani kelas ekonomi lintas selatan dan kereta komuter. Juga merupakan percabangan jalur Surabaya dengan Wonogiri.
Memiliki keunikan sebagai salah satu jalur kereta di Indonesia yang berjajar berdampingan dengan jalan raya.

4. Stasiun Solo Jebres (SK)

Dulu pada era kolonial Belanda, stasiun Solo Jebres berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta, sehingga dikenal juga sebagai Solo Kasunanan atau Stasiun Solo Kraton.
ADVERTISEMENT
Dibangun oleh Pemerintah Kasunanan Surakarta pada tahun 1884 melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen atau SS. Dengan tujuan awal mengangkut hasil tanaman industri dengan rute Jebres menuju Pelabuhan Cilacap untuk dibawa ke Eropa melalui jalur laut.
Ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya, pada 2014 menyandang sebagai Stasiun Sejarah yang mana terdapat museum mini sejarah perkereta apian Indonesia di stasiun ini.
Merupakan jalur yang dilewati kereta api jarak jauh antar pulau Jawa dan jalur line Solo-Yogyakarta.

5. Stasiun Kadipiro (KDO)

Merupakan stasiun terbaru yang dibangun di era modern di Kota Solo dan selesai pada tahun 2019. Stasiun ini cukup asing bagi banyak wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Solo, karena merupakan jalur yang dibangun khusus untuk menghubungkan Kota Solo ke Bandara Adi Soemarmo di Boyolali.
ADVERTISEMENT
Saat ini pembangunan terus dilanjutkan untuk melengkapi jalur lain, termasuk jalur Solo ke Semarang.
Inilah lima stasiun di kereta api di Solo yang wajib diketahui bagi yang ingin berwisata ke Solo atau merencanakan untuk tinggal di Solo. Selain sebagai moda transportasi, sebagian merupakan cagar budaya yang bisa dijadikan salah satu tujuan wisata saat liburan ke Kota Solo. (ICL)