Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Candi Cetho Karanganyar, Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit
10 November 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Candi Cetho Karanganyar adalah salah satu candi bersejarah yang menjadi objek wisata di Kabupaten Karanganyar. Candi ini bercorak Hindu dan merupakan peninggalan kerajaan Majapahit di abad ke 15.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman pesonakaranganyar.karanganyarkab.go.id, Candi Cetho berlokasi di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Ceto, Gumeng, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini berada di ketinggian 1496 m di atas permukaan laut.
Daya Tarik Wisata Candi Cetho Karanganyar
Penamaan Candi Cetho Karanganyar diambil dari desa tempatnya berdiri, yaitu desa “Cetho” yang memiliki arti “nampak jelas”. Nama tersebut merujuk pada kemampuan setiap orang yang dapat melihat keindahan alam dengan jelas di sekitaran desa.
Candi ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog asal belanda bernama Van de Vlies di tahun 1842. Saat ini, Candi Cetho menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi. Berikut ini beberapa daya tarik wisata yang bisa ditemukan di Candi Cetho.
ADVERTISEMENT
1. Jalur Pendakian Gunung Lawu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, candi ini berada di kaki Gunung Lawu sehingga menjadikannya salah satu jalur menuju puncak gunung.
Perjalanan menuju puncak Gunung Lawu melalui candi ini memerlukan waktu sekitar 12-15 jam sehingga menjadikannya jalur tercepat dan relatif mudah dijangkau.
2. Candi Tempat Beribadah
Candi Cetho adalah situs ibadah kerajaan Majapahit untuk menolak bala dan ruwatan. Hal ini dibuktikan oleh relief di dinding candi yang menggambarkan dua tokoh utama, yaitu Garudeya dan Sudamala.
Keduanya digambarkan memiliki semangat kemanusian untuk melepaskan diri dan mengatasi masalah.
3. Kain Kapuh
Sebelum masuk ke kompleks candi, wisatawan diwajibkan untuk menggunakan kain kapuh dari pengelola. Kain kapuh adalah kain motif hitam putih seperti catur yang nantinya diikatkan di pinggang.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kain ini dimaksudkan untuk memberi penghormatan karena hingga saat ini Candi Cetho masih dijadikan tempat beribadah oleh agama Hindu.
4. Kompleks Bangunan
Candi Cetho terdiri atas rangkaian bangunan dengan 11 teras bertigkat dari sisi timur hingga barat. Setiap teras tersebut saling terhubung oleh pintu dan jalur setapak yang membaginya menjadi dua halaman terpisah.
Adapun pusat bangunan candi ini berada di sisi teras terakhir, yaitu teras ke 11 atau terbawah dekat dengan gapura pintu masuk kompleks candi.
Candi Cetho Karanganyar adalah salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Candi ini tidak hanya kental akan sejarah, tetapi juga menawarkan pemandangan lereng Gunung Lawu yang indah dan udara sejuk. (AIN)
ADVERTISEMENT