Konten dari Pengguna

Sejarah Taman Jurug Solo, Destinasi Wisata Legendaris yang Populer

Seputar Solo
Artikel yang membahas tentang Kota Solo
22 November 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Jurug Solo. Foto Hanya Ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Daiga Ellaby
zoom-in-whitePerbesar
Taman Jurug Solo. Foto Hanya Ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Daiga Ellaby
ADVERTISEMENT
Taman Jurug Solo dulunya merupakan destinasi wisata yang sangat populer di kalangan masyarakat. Kini destinasi wisata yang mengusung konsep kebun binatang ini telah direvitalisasi besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut untuk membuat tempat wisata ini menjadi lebih baik dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Solo. Kini namanya bukan lagi Taman Jurug melainkan sudah berganti menjadi Solo Safari yang berada di bawah pengelolaan dari Taman Safari Indonesia.

Sejarah Taman Jurug Solo

Taman Jurug Solo. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/MARIOLA GROBELSKA
Dikutip dari laman https://surakarta.go.id, Taman Jurug Solo merupakan sebuah taman satwa atau kebun binatang yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar.
Sejarah dari taman satwa ini tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kebun Binatang Sriwedari. Di mana pada tahun 1901 Pakubuwono X memiliki keinginan untuk membangun taman. Taman tersebut akan dijadikan sebagai tempat untuk bersantai.
Kemudian Pakubuwono X memberikan perintah kepada R.A.A Sastradiningrat untuk membangun taman tersebut di kawasan tengah Kota Solo yang kemudian dikenal dengan nama Taman Sriwedari yang masih ada hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai taman dan juga tempat bersantai, di sini juga menjadi rumah bagi hewan koleksi dari Pakubuwono X. Di area taman ini ada beberapa kandang hewan seperti kandang gajah, singa, menjangan, tapi hingga banteng.
Taman Sriwedari tidak hanya berisi hewan-hewan saja, akan tetapi juga berisi berbagai tanaman. Namun, pada tahun 1980-an kondisi Taman Sriwedari sudah tidak kondusif lagi untuk hewan yang ada di dalamnya.
Selain itu, perawatan yang kurang membuat kondisi hewan di sini menjadi tidak baik. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Surakarta mengambil alih Taman Sriwedari dan dipindahkan ke daerah timur.
Proses pembangunan Taman Jurug dilakukan pada tahun 1972 di bawah naungan dari PT. Bengawan Permain. Pada tahun 1976 Taman Satwa Taru Jurug resmi dibuka untuk umum dan menjadi salah satu destinasi wisata populer di Solo.
ADVERTISEMENT
Setelah periode 1980-an, Taman Satwa Taru Jurug mengalami perkembangan dari sisi koleksi hewan dan fasilitas pendukung lainnya.
Sayangnya kebun binatang ini kembali mengalami masa-masa sulit hingga pada akhirnya dirubah menjadi Solo Safari untuk membuat kebun binatang ini kembali menjadi destinasi favorit di Solo.
Taman Jurug Solo telah mengalami perjalanan panjang dan tidak heran jika kebun binatang ini merupakan salah satu destinasi wisata legendaris di Solo. (ARD)