Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Serabi Notosuman Solo Tahan Berapa Lama? Ini Faktanya
16 November 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke Kota Solo rasanya kurang lengkap tanpa mencicipi serabinya, khususnya serabi Notosuman yang sudah melegenda. Bagi yang ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh biasanya akan bertanya serabi Notosuman Solo tahan berapa lama?
ADVERTISEMENT
Makanan gurih manis yang terbuat dari tepung beras lembut dan santan ini merupakan makanan basah. Masa penyimpanan makanan ini tidak bisa panjang.
Serabi Notosuman Solo Tahan Berapa Lama?
Serabi merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-18. Banyak cerita beredar bahwa kue dengan rasa manis gurih dan dimasak dengan cara dipanggang menggunakan cetakan khusus berbahan tanah liat ini memang berasal dari Solo.
Apabila berkunjung ke Solo, menjumpai penjual serabi adalah hal yang mudah. Salah satu serabi yang sangat terkenal adalah serabi Notosuman. Karena rasanya yang nikmat, banyak orang ingin menjadikan serabi Notosuman sebagai oleh-oleh.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah serabi Notosuman Solo tahan berapa lama? Berdasarkan informasi dari referensi.data.kemdikbud.go.id/budayakita, serabi Notosuman hanya dapat bertahan selama 24 jam saja di suhu ruang.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena serabi Notosuman dibuat dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pengawet. Sementara itu, jika langsung disimpan di kulkas, serabi Notosuman masih enak dikonsumsi hingga dua hari. Lebih dari itu, rasanya akan berubah dan kehilangan kenikmatanya.
Masih berasal dari sumber yang sama, serabi Notosuman yang tersohor di seantero Solo pada awalnya merupakan usaha milik pasangan suami istri, Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan. Mereka sudah memulai usaha pada tahun 1923 silam.
Pada saat itu, usaha mereka bukanlah serabi, melainkan kue apem. Kemudian suatu hari ada pelanggan yang minta dibuatkan apem berbentuk pipih yang kemudian dikenal sebagai serabi.
Mereka pun terus mengembangkan resep hingga dibuatlah serabi seperti yang sekarang ini dikenal. Di luar dugaan, serabi justru lebih digemari daripada apem.
ADVERTISEMENT
Usaha serabi tersebut diwariskan secara turun temurun. Kini, serabi Notosuman diteruskan oleh kakak-beradik Handayani dan Lidia. Guna mempertahankan orisinalitasnya, mereka tetap memproduksi serabi original polos dan serabi bertabur cokelat.
Bagi yang tertarik untuk berkunjung ke dua warung serabi ini, berikut ini alamat lengkapnya.
Selain itu, kini mereka juga sudah membuka outlet di berbagai kota, seperti Surabaya, Magelang, Kediri, Purwodadi, Klaten, dan Bandung. Jadi, pencinta serabi Notosuman tidak harus membeli jauh ke Solo.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui serabi Notosuman Solo tahan berapa lama, wisatawan jadi bisa mengatur waktu pembelian jika ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh. Sebaiknya, serabi yang dibeli hari itu harus dimakan di hari yang sama. (SASH)