Konten dari Pengguna

Tumurun Private Museum: Permata Seni di Kota Solo

Artikel yang membahas tentang Kota Solo
4 Oktober 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Solo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tumurun Private Museum Solo. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Stale
zoom-in-whitePerbesar
Tumurun Private Museum Solo. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Stale
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tumurun Private Museum adalah sebuah museum seni kontemporer yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Didirikan oleh keluarga besar Lukminto, pemilik PT Sritex, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Museum ini memiliki misi untuk melestarikan dan memperkenalkan seni rupa kontemporer kepada masyarakat luas. Didirikan pada tahun 2018, Tumurun Private awalnya merupakan koleksi pribadi keluarga Lukminto yang kemudian dibuka untuk publik.

Keunikan Tumurun Private Museum

Nama "Tumurun" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "turun-temurun". Artinya mencerminkan niat keluarga Lukminto untuk mewariskan kekayaan budaya dan seni kepada generasi berikutnya.
Dikutip dari situs resmi www.tumurunmuseum.org, museum ini menggabungkan unsur warisan keluarga dengan misi sosial. Unsur ini meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni modern dan kontemporer.
Tumurun Private Museum memiliki koleksi seni yang luar biasa. Koleksi ini mencakup lebih dari 100 karya seni modern dan kontemporer dari seniman ternama, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Salah satu karya yang paling terkenal adalah "Koenig of the Fruit Flies" dari seniman Indonesia Eko Nugroho. Karya ini merupakan sebuah instalasi seni yang memadukan seni rupa dengan unsur sosial dan politik.
Museum ini juga menampilkan berbagai instalasi seni yang interaktif dan penuh makna. Beberapa karya dari seniman seperti Affandi, Hendra Gunawan, dan Basoeki Abdullah juga menghiasi museum ini.
Karya ini menghubungkan seni tradisional dengan seni kontemporer dalam satu ruang yang harmonis. Karya-karya seni yang dipamerkan di Tumurun Private Museum tidak hanya menekankan keindahan visual.
Namun, juga memiliki narasi kuat yang mengajak pengunjung untuk merenung. Setiap karya memiliki cerita yang berkaitan dengan identitas budaya, politik, lingkungan, dan kehidupan sosial di Indonesia serta dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Dari segi desain, Tumurun Private Museum memiliki arsitektur modern yang minimalis namun elegan. Ruangannya didesain dengan baik untuk menghadirkan suasana yang tenang dan memberikan fokus pada karya seni yang dipajang.
Tata cahaya yang digunakan di dalam museum juga sangat mendukung dalam menonjolkan setiap detail karya seni. Sehingga memberikan pengalaman visual yang mengesankan bagi pengunjung.
Walaupun bersifat museum privat, Tumurun Private membuka pintunya untuk masyarakat umum dengan syarat melakukan reservasi sebelumnya di website resmi dan membayar tiket sebesar Rp25.000.
Setiap tahun Tumurun Museum menggelar beragam pameran seni dari berbagai seniman. Untuk sekarang ini tengah diadakan pameran Transitory Nature of Earthly Joy karya Albert Yonathan Setyawan yang menampilkan beragan karya seni modern. Pameran ini berlangsung 7 Juni 2024-11 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga event Pameran Surakusuma - Art Garden yang diadakan di Pracima Tuin, Pura Mangkunegaran, Surakarta.
Dengan berbagai koleksi seni yang berharga, arsitektur yang menarik, dan pengalaman berkunjung yang intim, Tumurun Private Museum Solo menjadi salah satu destinasi wajib bagi para pencinta seni dan budaya di Indonesia. (Gin)