Konten dari Pengguna

Alun-alun Contong Surabaya, Kawasan Bersejarah pada Zaman Kerajaan Masa Lalu

Seputar Surabaya
Artikel yang membahas seputar kota Surabaya.
1 Oktober 2024 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alun-alun Contong Surabaya (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pexels/ My Photos
zoom-in-whitePerbesar
Alun-alun Contong Surabaya (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pexels/ My Photos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alun-alun Contong Surabaya merupakan kawasan bersejarah karena pada zaman kerajaan masa lalu menjadi pusat keramaian bagi masyarakat. Bentuknya menyerupai contong atau kerucut yang unik.
ADVERTISEMENT
Tugu pada Alun-alun Contong telah dibangun pada abad ke-19. Kini kawasan tersebut masih ramai menjadi lokasi yang dilintasi oleh ribuan masyarakat Surabaya karena titiknya berada di tempat yang strategis.

Sejarah Singkat Alun-alun Contong Surabaya

Alun-alun Contong Surabaya (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: pexels/ CARLOSCRUZ ARTEGRAFIA
Mengutip dari buku Kota di Djawa Tempo Doeloe oleh Olivier Johannes Raap (2017:20), Alun-alun Contong Surabaya dibangun sekitar tahun 1910. Pada masa itu, Surabaya pernah memiliki alun-alun kota yang kemudian dirombak demi membangun perbentengan kota.
Rencana pembangunan benteng itu gagal total dan bekas alun-alun itu menjadi lokasi yang dipenuhi dengan bangunan. Saat ini, lokasi bekas alun-alun yang penuh bangunan itu terletak di sekitar Tugu Pahlawan. Sedangkan lokasi Alun-alun Contong berada 600 meter lebih selatan.
Alun-alun contong adalah julukan untuk lapangan yang didirikan pada abad ke-19, saat bangunan kampung dikorbankan untuk membangun terusan Jalan Gemblongan ke arah utara sebagai tembusan dengan ujung selatan Pasar Besar (kini Jalan Pahlawan).
ADVERTISEMENT
Di balik pembangunannya, ternyata ada maksud tersendiri mengapa alun-alun tersebut dibangun. Dulu, pada tahun 1889, Alun-alun Contong sebelum dibangun tugu memiliki nama "Von Bultzingslöwenplein".
Nama tersebut diambil dari nama Günther von Bultzingslöwen (1839- 1889), bekas konsulat Jerman di Surabaya yang berjasa terhadap Palang Merah di Perang Aceh I (1873-1874) yang sangat membantu bagi rakyat Indonesia.
Pada bagian tengah lapangan itu kemudian dibangun tugu untuk memperingati jasa konsulat Jerman itu. Tugu yang berbentuk kerucut itu kemudian disebut sebagai Alun-alun Contong.
Kini, lokasinya yang strategis banyak dilewati masyarakat Surabaya. Beberapa spot di sekitar alun-alun juga bagus untuk lokasi pengambilan foto karena bernuansa tempo dulu. Orang-orang juga banyak yang nongkrong di sekitar lokasi tersebut untuk menghabiskan waktu.
ADVERTISEMENT
Alun-alun Contong Surabaya menjadi lokasi bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga kini. Ternyata tugu di bagian tengah alun-alun tersebut dibangun untuk memperingati jasa seorang konsulat Jerman yang berjasa pada Perang Aceh. (IMA)