Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jalan Tunjungan Surabaya, Opsi Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi
8 Januari 2025 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan Tunjungan Surabaya adalah jalan ikonik yang terletak di pusat Kota Surabaya. Jalan ini memiliki sejarah yang panjang serta menjadi pilihan wisata yang menarik untuk dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Jalan Tunjungan dulu dirancang sebagai kawasan bisnis pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh di sepanjangjang jalan dengan gaya arsitektur khas Eropa.
Jalan Tunjungan Surabaya, Pilihan Wisata Menarik yang Sayang untuk Dilewatkan
Jalan Tunjungan Surabaya telah ada sejak awal abad ke-20 dan dikenal sebagai pusat perdagangan komersial di Surabaya. Kawasan ini dulunya dipenuhi toko-toko yang menjual berbagai barang, seperti alat tulis, elektronik, mebel, dan kebutuan sehari-hari lainnya.
Pada tahun 1920, kawasan ini mulai berkembang pesat sebagai pusat perdanganan utama. Kini, jejak sejarah tersebut masih dapat dirasakan melalui beberapa bangunan ikonik di sekitar Jalan Tunjungan.
Mengutip dari laman jatimprov.go.id, pada tahun 2021 Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Jalan Tunjungan sebagai destinasi wisata dengan tema “Tunjungan Romansa”. Selain menyajikan suasana kota tua, kawasan ini kini dilengkapi dengan mural artistik, spot foto menark, dan produk-produk UMKM.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa bangunan bergaya kolonial yang dapat ditemukan di kawasan Jalan Tunjungan.
1. Hotel Majapahit
Dulunya dikenal sebagai Hotel Yamato atau Hotel Oranje, bangunan ini menjadi saksi peristiwa heroik perobekan bendera Belanda menjadi Merah Putih pada tahun 1945.
2. Gedung Siola
Dibangun oleh Robert Laidlaw, gedung ini dahulu menjadi pusat grosir terbesar pada masa Hindia Belanda. Kini, Gedung Siola dikenal sebagai Tunjungan Center, tempat berbagai aktiitas budaya dan komersial berlangsung.
3. Monumen Pers Perjuangan
Berada di persimpangan Jalan Tunjungan dan Embong Malang, monument ini menyiman sejarah kantor berita Indonesia, Antara, yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT