Konten dari Pengguna

Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya yang Menarik untuk Ditelusuri

Seputar Surabaya
Artikel yang membahas seputar kota Surabaya.
14 September 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/Makalu
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/Makalu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya menjadi salah satu wisata yang paling menarik untuk ditelusuri mengingat masjid ini banyak menyimpan nilai budaya dan sejarah yang panjang. Masjid yang didirikan atas prakarsa para sesepuh ini memiliki keindahan seni dan budaya yang cukup kental.
ADVERTISEMENT
Masjid yang berlokasi di Jl. Gading No.2, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur ini merupakan masjid yang bernuansa Tionghoa. Tentu masjid ini menjadi masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa yang menjadi simbol perdamaian umat beragama.

Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya

Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Pixabay/maxos_dim
Dikutip dari Catatan Jejak Wisata, Mohammad Insan Romadhan, dkk., (2023:147), latar belakang didirikannya Masjid Muhammad Cheng Ho adalah sebagai bentuk penghormatan dan menjadi simbol kebebasan beragama di Indonesia, terutama pada orang-orang muslim Tionghoa.
Bentuk peninggalan sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini dapat dilihat dari bentuk bangunan yang setiap sisinya memiliki filosofi dan makna tersendiri. Seperti misalnya dominasi warna merah, hijau, biru, dan kuning disertai dengan gaya arsitektur seperti klenteng yang menunjukkan identitas Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Masjid Muhammad Cheng Ho dibangun pada tahun 2001 oleh organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sebagai bentuk penghormatan mereka terhadap Cheng Ho. Cheng Ho sendiri adalah nama panggilan untuk Admiral Zhang Hcc, laksamana muslim asal China yang mendarat di Pantai Simogan, Semarang pada tahun 1410 dan 1416.
Tujuannya adalah untuk mengunjungi Raja Majapahit sebagai utusan Kaisar Yung Lo. Ia memiliki misi untuk menyebarkan ajaran agama islam.
Selain itu, ia juga membuka jalur ekspedisi yang mendorong hubungan dalam bentuk politik. Laksamana Cheng Ho beserta rekan-rekannya juga telah mendirikan sejumlah masjid dan musala di Jawa Timur yaitu Tuban, Gresik, Pasuruan dan Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho ini juga dilengkapi dengan ornamen ala Tiongkok klasik. Pengunjung dapat melihat adanya relief naga serta patung singa yang terbuat dari lilin di bagian depannya. Atap bangunannya pun menyerupai pagoda tiga tingkat dengan lafaz Allah di puncaknya.
ADVERTISEMENT
Di bagian serambi masjid, terdapat lima buah anak tangga yang mempresentasikan rukun Islam. Sedangkan untuk enam buah anak tangga di bagian dalam masjidnya mempresentasikan rukun iman.
Demikian informasi tentang sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya yang menarik untuk ditelusuri karena sarat akan nilai budaya dan sejarah yang bermakna. (LMI)