Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya yang Menarik untuk Ditelusuri
14 September 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masjid yang berlokasi di Jl. Gading No.2, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur ini merupakan masjid yang bernuansa Tionghoa. Tentu masjid ini menjadi masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa yang menjadi simbol perdamaian umat beragama.
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya
Dikutip dari Catatan Jejak Wisata, Mohammad Insan Romadhan, dkk., (2023:147), latar belakang didirikannya Masjid Muhammad Cheng Ho adalah sebagai bentuk penghormatan dan menjadi simbol kebebasan beragama di Indonesia, terutama pada orang-orang muslim Tionghoa.
Bentuk peninggalan sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini dapat dilihat dari bentuk bangunan yang setiap sisinya memiliki filosofi dan makna tersendiri. Seperti misalnya dominasi warna merah, hijau, biru, dan kuning disertai dengan gaya arsitektur seperti klenteng yang menunjukkan identitas Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah untuk mengunjungi Raja Majapahit sebagai utusan Kaisar Yung Lo. Ia memiliki misi untuk menyebarkan ajaran agama islam.
Selain itu, ia juga membuka jalur ekspedisi yang mendorong hubungan dalam bentuk politik. Laksamana Cheng Ho beserta rekan-rekannya juga telah mendirikan sejumlah masjid dan musala di Jawa Timur yaitu Tuban, Gresik, Pasuruan dan Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho ini juga dilengkapi dengan ornamen ala Tiongkok klasik. Pengunjung dapat melihat adanya relief naga serta patung singa yang terbuat dari lilin di bagian depannya. Atap bangunannya pun menyerupai pagoda tiga tingkat dengan lafaz Allah di puncaknya.
ADVERTISEMENT
Di bagian serambi masjid, terdapat lima buah anak tangga yang mempresentasikan rukun Islam. Sedangkan untuk enam buah anak tangga di bagian dalam masjidnya mempresentasikan rukun iman.
Demikian informasi tentang sejarah Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya yang menarik untuk ditelusuri karena sarat akan nilai budaya dan sejarah yang bermakna. (LMI)