Konten dari Pengguna

5 Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit, Obat Rindu Suasana Tempo Dulu

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
20 Februari 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/   En. ji.
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ En. ji.
ADVERTISEMENT
Desa Wisata Kaki Langit merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Jogja. Bagi yang ingin mengunjungi destinasi wisata ini, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit yang tak boleh dilewatkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs indonesia.travel, desa wisata ini telah dirintis sejak tahun 2015, di mana warga setempat meyakini bahwa kaki diibaratkan sebagai langkah untuk terus maju. Sedangkan langit berarti ciptaan Tuhan yang tingginya tidak ada batasnya.
Pada tahun 2017, desa wisata ini menjadi salah satu kandidat Kampung Adat Terpopuler dalam Penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017 dan menjadi finalis Lomba Desa Wisata Tingkat Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI.

Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit yang Tak Boleh Dilewatkan

Aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Camille Bismonte.
Desa wisata ini menawarkan berbagai aktivitas seru yang tentunya bisa membawa wisatawan bernostalgia dan sekaligus menjadi obat penawar rindu suasana tempo dulu. Berikut beberapa aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit yang tak boleh dilewatkan.
ADVERTISEMENT

1. Menyaksikan Pertunjukan Kesenian Tradisional

Di destinasi wisata ini, wisatawan akan dihibur dengan pertunjukan kesenian tradisional dari warga setempat. Beberapa di antaranya, yakni Tarian Budi Astuti, Tarian Gambyong, Lesung, Cokean, dan lainnya.
Tak sekadar tampil, warga desa juga mengajak wisatawan untuk ikut bermain dalam pertunjukan. Hiburan ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan yang berasal dari luar daerah.

2. Mencicipi Kuliner Tradisional di Pasar Kaki Langit

Pasar kaki langit memiliki sekitar 12 lapak yang menjual makanan tradisional Indonesia terutama makanan khas Yogyakarta. Wisatawan bisa mencicipi beberapa kuliner tersebut, mulai dari gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, sayur bobor, sayur jambu mete, dan sejumlah kudapan lainnya.
Wisatawan bisa datang sebelum siang, karena Pasar Kaki Langit ini hanya buka dari pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB. Uniknya lagi, sistem pembayaran di pasar ini menggunakan koin kayu yang sudah disediakan untuk kemudian digunakan sebagai alat pembayaran saat berbelanja.
ADVERTISEMENT
Ide ini terinspirasi dari sistem pembayaran pada zaman kerajaan Majapahit. Namun, wisatawan tak perlu khawatir karena untuk melakukan penukaran uang dengan koin, pengunjung akan diberikan arahan terlebih dahulu.

3. Berburu Kerajinan Tangan

Mengunjungi destinasi wisata tak akan lengkap rasanya tanpa membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Sebagian besar warga di Desa Wisata Kaki Langit berprofesi sebagai pengrajin kayu.
Para pengrajin tersebut telah menghasilkan berbagai furnitur hingga suvenir, seperti figura, meja, kursi, dan kap lampu yang bisa jadi oleh-oleh. Selain itu, wisatawan juga bisa menemukan kerajinan tangan dari bubut kayu berupa asbak dan mangkuk.
Hasil kerajinan ini ditemukan dipasarkan di Pasar Kaki Langit. Selain itu, warga desa wisata ini juga memiliki wisata edukasi, seperti edukasi rumah limas, aneka kriya, pembuatan jamu tradisional, dan sejumlah produk kreatif lainnya.
ADVERTISEMENT

4. Menikmati Malam dengan Suasana Khas Pedesaan

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pedesaan di malam hari, desa wisata ini memiliki 27 homestay dengan 65 kamar. Homestay di desa wisata ini memiliki konsep rumah tradisional Limasan dan Joglo.
Wisatawan bisa membayar sewa kamar sebesar Rp150.000 untuk kapasitas dua orang, tetapi tanpa fasilitas toilet di dalamnya. Meski demikian, pengujung tak perlu khawatir karena desa wisata ini menyediakan 137 toilet umum yang tersebar di kawasan tersebut.
Namun, bagi yang ingin menginap di kamar dengan fasilitas toilet di dalam, wisatawan harus membayar biaya sewa sebesar Rp200.000 per malam. Harganya masih terbilang terjangkau, sebanding dengan pengalaman yang akan didapatkan.
Nantinya, wisatawan bisa mengikuti segala macam aktivitas warga, mulai dari memasak dengan cara tradisional, ikut bertani di sawah, edukasi pertanian, serta belajar seni dan budaya. Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan Jeep untuk menjelajahi Desa Wisata Kaki Langit.
ADVERTISEMENT

5. Merasakan Suasana Tempo Dulu

Destinasi wisata ini menyuguhkan nuansa yang berbeda dan memberikan pengalaman tersendiri bagi para wisatawan yang mengunjunginya. Tradisi Jawa sangat terasa kental, mulai dari makanan, pakaian, hingga suasana alam pedesaannya.
Berbagai arena hiburan, spot foto menarik, hingga hamparan sawah yang berbaur dengan sejuknya udara membuat wisatawan bernostalgia dan merasakan sensasi seperti kembali ke masa lalu. Tentu saja, bisa menjadi obat penawar rindu suasana tempo dulu.
Itulah beberapa aktivitas di Desa Wisata Kaki Langit yang sayang untuk dilewatkan. Sebagai informasi, desa wisata ini juga sudah bersertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), sehingga wisatawan bisa menikmati liburan dengan lebih aman dan nyaman. (IND)
ADVERTISEMENT