Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Kategori Cagar Budaya di Jogja dan Contohnya untuk Memperkaya Wawasan
21 Maret 2024 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai jantung budaya Jawa, ada banyak sekali cagar budaya di Jogja yang menyimpan warisan bersejarah. Warisan ini tidak hanya penting bagi identitas lokal, tetapi juga sebagai sumber pembelajaran dan inspirasi bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dalam mengeksplorasi cagar budaya ini, terdapat lima kategori utama yang menampilkan aspek kebudayaan dan sejarah yang berbeda. Sayangnya, belum banyak orang yang tahu mengenai kategori ini, pun tentang contoh-contoh cagar budayanya.
5 Kategori Cagar Budaya di Jogja dan Contohnya
Menurut informasi dari jogjacagar.jogjaprov.go.id, ada lima kategori utama cagar budaya di Jogja yang penting untuk dijaga. Penting bagi setiap orang untuk mengetahui kategori ini agar dapat berpartisipasi dalam upaya pelestariannya.
Berikut adalah daftar kategori tersebut, lengkap dengan contoh yang terkenal dan dapat diakses dengan mudah.
1. Benda Cagar Budaya
Kategori ini mencakup segala yang berasal dari alam atau hasil kreasi manusia, yang memiliki keterkaitan kuat dengan tradisi budaya dan evolusi sejarah manusia. Termasuk di dalamnya adalah objek yang dapat bergerak ataupun tidak bergerak. Bisa berdiri sendiri, menjadi bagian dari sebuah kelompok, atau bahkan hanya tersisa pecahannya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, terdapat 202 objek yang telah resmi dilindungi oleh pemerintah sebagai benda cagar budaya . Sebagai contoh, ada Watu Gilang di Kotagede yang merupakan sebuah batu pipih yang dipercaya sebagai tempat duduk Panembahan Senapati. Objek bersejarah ini terletak di Jalan Masjid Besar Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta.
2. Bangunan Cagar Budaya
Kategori ini meliputi berbagai struktur, baik yang terbuat dari bahan alami maupun buatan manusia. Tujuan dari pembangunan struktur ini adalah untuk menciptakan ruang, yang mungkin memiliki dinding atau tidak, tetapi selalu memiliki atap.
Di Jogja, tercatat ada 417 bangunan yang masuk dalam daftar cagar budaya. Pulo Kenanga di Taman Sari adalah salah satu contohnya. Tempat ini didesain sebagai area istirahat eksklusif untuk sultan dan keluarganya, serta merupakan elemen vital dari kompleks keraton. Pulo Kenanga terletak di Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
3. Struktur Cagar Budaya
Kategori ini mencakup struktur yang dibuat dari gabungan bahan alami dan buatan, dirancang khusus untuk aktivitas yang selaras dengan alam sekitar, serta menyediakan fasilitas dan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Saat ini, tercatat 70 struktur yang tergolong dalam kategori ini. Sebagai contoh, struktur Benteng Keraton yang mengitari kompleks Keraton Yogyakarta menunjukkan fungsi ini dengan baik. Benteng ini tidak hanya berperan sebagai pengaman, tetapi juga sebagai rumah bagi sultan dan keluarganya.
4. Situs Cagar Budaya
Situs cagar budaya terletak baik di daratan maupun perairan, berisikan unsur-unsur seperti benda, bangunan, dan struktur warisan budaya dan cagar budaya. Hingga kini, telah ada 60 situs yang mendapatkan perlindungan.
Sebagai contoh, kompleks Makam Raja-Raja Imogiri menawarkan wawasan sejarah melalui bangunan-bangunan utamanya, termasuk masjid, pintu gerbang, kelir, dan kolam. Kompleks ini berada di Dusun Wukirsari, Dusun Imogiri Timur, dan Dusun Pajimatan, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
ADVERTISEMENT
5. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan warisan budaya dan cagar budaya merupakan area geografis yang menyatukan dua atau lebih situs warisan budaya dan cagar budaya dalam jarak yang berdekatan, memperlihatkan susunan dan desain ruang yang membedakannya.
Saat ini, terdapat 11 kawasan seperti ini di Jogja, salah satunya adalah Kawasan Candi Prambanan, yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia.
Lima kategori cagar budaya di Jogja memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin melihat dan belajar lebih jauh tentang sejarah dan budaya yang sangat kaya. Memahami dan menghargai kelima kategori tersebut membantu memastikan warisan tersebut tetap terjaga untuk generasi mendatang. (CR)