Konten dari Pengguna

7 Bangsal di Keraton Jogja dan Kegunaannya

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
7 April 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
[ Bangsal di Keraton Jogja] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/FachriLabib
zoom-in-whitePerbesar
[ Bangsal di Keraton Jogja] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/FachriLabib
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bangsal di Keraton Jogja banyak menyimpan nilai historis. Secara umum, bangsal adalah salah satu jenis bangunan yang terletak di kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Jogja.
ADVERTISEMENT
Keraton ini menjadi tempat tinggal sultan beserta keluarganya yang terdiri dari beragam bangunan dengan arsitektur khas Jawa. Masing-masing bangsal dalam keraton ini memiliki kegunaan masing-masing yang dijalankan sesuai fungsinya.

Bangsal di Keraton Jogja

[ Bangsal di Keraton Jogja] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/Ari He
Mengutip buku Tanya Jawab Seputar Atlas Wali Songo oleh Sahabat PA 3A (Guepedia Publisher), bangsal adalah pusat kekuasaan raja yang berupa kompleks perkantoran tempat raja bekerja atau menjalankan tugas sebagai kepala negara. Inilah deretan bangsal di Keraton Jogja beserta fungsinya:

1. Bangsal Siti Hinggil

Bangsal Siti Hinggil dulunya memiliki atap anyaman bambu, lalu disempurnakan oleh Sri Sultan HB VIII pada 1926. Bangsal ini digunakan sebagai tempat penobatan Sri Sultan Keraton Kasultanan Yogyakarta sekaligus tempat diselenggarakannya Pisowanan Agung. Acara ini merupakan tempat bertemunya rakyat dengan Sri Sultan.
ADVERTISEMENT

2. Bangsal Pagelaran

Bangsal Pagelaran adalah bangunan utama Keraton Jogja yang awalnya memiliki 63 tiang berbahan bambu. Bangsal Pagelaran saat ini digunakan sebagai tempat upacara Grebeg ketika hari besar Islam, seperti Idul Adha, Idul Fitri, dan Maulid Nabi.

3. Bangsal Manguntur Tangkil

Bangsal Manguntur Tangkil berada di dalam ruang Bangsal Siti Hinggil, tepatnya di sisi utara Bangsal Witana. Manguntur Tangkil memiliki makna “kawula menghadap raja pada saat berada di singgasana”.
Raja duduk di singgasana dalam keheningan dan menghadap ke utara, tertuju ke Alun-alun, Margamulya, Malioboro, Margautama, Jalan Pangurakan, dan Tugu. Tujuannya untuk mengajak rakyatnya berserah diri kepada Tuhan.

4. Bangsal Witana

Bangsal Witana dibangun pada masa pemerintahan Sultan HB I pada tahun 1756. Bangsal ini terletak di sebelah selatan Bangsal Manguntur Tangkil dan menyimbolkan awal mulany eksistensi putra mahkota sebagai raja. Bangsal Witana berfungsi sebagai tempat berbagai atribut atau pusaka kerajaan.
ADVERTISEMENT

5. Bangsal Pancaniti

Bangsal Pancaniti adalah bangunan utama di kompleks Kamandhungan Lor. Bangsal ini tidak bisa dimasuki oleh pengunjung atau wisatawan. Oleh karena itu, bangungn ini diberi pagar agar pengunjung tidak menaiki lantainya.
Bagian tratag timur dan barat dari bangsal ini digunakan untuk menempatkan Gamelan Sekaten Kanjeng Kyai Gunturmadu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga pada saat gamelan tersebut dibunyikan untuk pertama kalinya.

6. Bangsal Srimanganti

Bangsal Srimanganti berada di sebelah selatan kompleks Kemandungan dan memiliki atap berbentuk joglo bertumpuk tiga. Bangsal ini dulunya berfungsi sebagai persinggahan sultan ketika akan kembali ke Kedhaton.

7. Bangsal Kencana

Bangsal Kencana dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana I dan diberi nama Bangsal Alus. Sultan bertahta bertahta di bangsa ini dan menghadap ke arah matahari terbit.
ADVERTISEMENT
Hal ini melambangkan kekuasaan Sultan yang cerah layaknya matahari. Bangsal Kencana digunakan untuk menyambut tamu agung, menyelenggarakan upacara pernikahan, khitanan, dan pementasan wayang.
Itulah ragam bangsal di Keraton Jogja beserta kegunaannya. Masing-masing bangsal di Keraton Yogyakarta memiliki fungsinya tersendiri yang kaya akan nilai sejarah. (DLA)