Gua Maria Mojosongo: Destinasi Wisata Religi Umat Katolik di Solo

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gua Maria Mojosongo. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Iswanto Arif
zoom-in-whitePerbesar
Gua Maria Mojosongo. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Iswanto Arif
ADVERTISEMENT
Gua Maria Mojosongo merupakan salah satu destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi umat Katolik. Destinasi wisata religi ini menjadi salah satu oase di tengah Kota Solo bagi umat Katolik.
ADVERTISEMENT
Destinasi wisata religi ini lokasinya tidak jauh dari Yogyakarta dan bisa ditempuh menggunakan beberapa moda transportasi, seperti KRL, bus, maupun kendaraan pribadi.

Sejarah dan Lokasi Gua Maria Mojosongo

Gua Maria Mojosongo. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/SAM sokkolinmony
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Surakarta, surakarta.go.id, Gua Maria Mojosongo merupakan salah satu destinasi wisata religi yang terkenal di kalangan umat Katolik di kota Solo, Jawa Tengah.
Tempat ini tidak hanya menjadi tempat ziarah yang dipenuhi dengan nuansa spiritual, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang mempesona.
Sejarah Gua Maria Mojosongo awalnya merupakan sebuah tanah lapang belukar yang ditengahnya terdapat sebuah salib besi. Awalnya tempat tersebut dijadikan sebagai tempat untuk doa rosario.
Akan tetapi, pada tahun 1980, Rm. Matius Puspo Sudarmo, Pr. berkeinginan membangun tempat ziarah di lahan tersebut. Hingga akhirnya pada tanggal 25 Desember 1983, Gua Maria Mojosongo diberkati dan resmi dijadikan sebagai tempat ziarah umat Katolik oleh Uskup Semarang Mgr. Julius Darmaatmadja.
ADVERTISEMENT
Salah satu daya tarik dari tempat ini bagi pengunjung yang datang adalah ruangan yang digunakan sangat bersih. Selain itu, banyak pepohonan rindang yang membuatnya sangat nyaman di tengah-tengah hiruk pikuk Kota Solo.
Tempat ini bukan hanya tempat berdoa dan ziarah bagi umat Katolik, karena tempat ini juga sangat cocok bagi mereka yang sedang membutuhkan tempat untuk mencari ketenangan di tengah-tengah kehidupan duniawi.
Taman doa ini juga dapat menjadi tempat untuk sejenak melepaskan segala urusan dunia dan merenungi betapa kecil diri ini di hadapan Tuhan. Pada gerbang masuk utama, peziarah akan disambut patung Santo Yoseph dan Bunda Maria yang kedua tangannya terbuka.
Ada sebuah ritual yang dilakukan umat setiap sebelum dan sesudah mengunjungi gua ini, yaitu memegang tangan patung tersebut. Ritual dimaknai sebagai menyambut tangan Tuhan untuk menerima segala berkat yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Jika memiliki keinginan untuk berkunjung ke tempat ini, lokasinya berada di Kampung, Jl. Debegan, RT.4/RW.5, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127. Tempat tidak jauh dari Kota Yogyakarta.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, bisa ditempuh sekitar 1 jam 30 menit tergantung dari kondisi lalu lintas. Sementara jika menggunakan KRL, bisa turun di Stasiun Solo Balapan dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek online atau taksi.
Demikian adalah ulasan mengenai Gua Maria Mojosongo yang merupakan destinasi religi sekaligus tempat berdoa umat Katolik. (ARD)