Gua Maria Tritis: Menelusuri Jalur Ziarah di Situs Rohani Gunungkidul

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
10 Januari 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gua Maria Tritis. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/josue rosales
zoom-in-whitePerbesar
Gua Maria Tritis. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/josue rosales
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gua Maria Tritis, sebuah situs ziarah yang terletak di jantung Gunungkidul, menawarkan pengalaman berdoa yang unik bagi para peziarah, khususnya umat Katolik. Dengan stalaktit dan stalagmit yang menghiasi interior guanya, tempat ini tidak hanya menjadi saksi bisu devosi keagamaan, tetapi juga menampilkan keajaiban alam yang memukau.
ADVERTISEMENT
Di sini, tradisi dan alam berpadu, menciptakan suasana yang menenangkan dan memungkinkan refleksi diri. Situs ini telah lama menjadi magnet bagi umat Katolik dan peziarah dari berbagai latar belakang yang mencari kedamaian spiritual.
Hal ini menjadikan gua ini sebagai salah satu destinasi ziarah paling penting di kawasan tersebut.

Sejarah Gua Maria Tritis

Gua Maria Tritis. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/DDP
Dikutip dari desagiring.gunungkidulkab.go.id, sejarah gua Maria ini diawali tahun 1975. Saat itu, Romo Hardjosudarmo, SJ, yang bertugas di Paroki Wonosari bersama murid-murid SD Sanjaya di Dusun Pengos, Kelurahan Giring, Kecamatan Paliyan, hendak merayakan misa Natal.
Saat Romo Hardjosudarmo akan membuat gua Natal dari kertas, salah satu muridnya menyarankan untuk menggunakan gua asli di sebuah gunung berlubang besar di dekat tempat tinggalnya. Setelah mengunjungi gua tersebut dan terpesona oleh keindahannya, Romo Hardjosudarmo berencana menjadikan gua itu sebagai tempat berdoa bagi umat Katolik.
ADVERTISEMENT
Dengan segera, Kepala Desa Giring memberikan persetujuan untuk menggunakan Gua Tritis sebagai tempat ibadah. Masyarakat setempat mendukung dan membantu memperbaiki akses ke gua tersebut.
Akhirnya, pada tahun 1979, gua Maria ini diresmikan oleh Romo Lamers, SJ, dengan pemasangan patung Bunda Maria, menjadikannya sebagai tempat ibadah resmi.

Lokasi, Jam Buka, Fasilitas, dan Rute ke Gua Maria Tritis Gunungkidul

Gua Maria Tritis. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/M. R.
Gua Maria Tritis, yang terletak di Dusun Bulu, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, berada di sisi Jalan Lingkar Selatan Gunungkidul, sekitar 50 km dari Yogyakarta. Gua ini dibuka 24 jam, 7 hari dalam seminggu.
Para peziarah yang ingin menuju ke Tritis dapat mengambil 2 jalur:
ADVERTISEMENT
Bagi peziarah, di sini disediakan berbagai fasilitas, mulai dari buku-buku doa, lilin, toilet, hingga warung makan.

Aktivitas Ziarah di Gua Maria Tritis

Gua Maria Tritis. Foto hanyalah ilustrasi. Sumber: Unsplash/James Coleman
Dikutip dari www.guamariatritis.com, ada beberapa aktivitas ziarah yang bisa dilakukan oleh umat Katolik di destinasi wisata rohani ini.

1. Devosi

Gua Maria ini merupakan gua alami yang dihiasi stalaktit dan stalagmit, menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi umat Katolik. Kunjungan ke gua ini memberikan kesan seolah-olah berada di dalam gua sejati, tempat para peziarah dapat berdevosi kepada Bunda Maria, mendaraskan doa Rosario, dan memohon berbagai permintaan.

2. Air Berkat

Di dalam gua, terdapat kolam yang menampung air dari tetesan stalaktit. Air ini, dikenal sebagai 'air berkat' oleh para peziarah, dapat dibawa pulang setelah berdoa atau melakukan ziarah.
ADVERTISEMENT
Air ini dianggap sebagai simbol kehidupan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang harus diterima dengan rasa syukur.

3. Jalan Salib

Peziarah juga bisa melakukan doa Jalan Salib di gua ini. Terdapat 14 pemberhentian Jalan Salib yang dapat diikuti.
Aktivitas ini ramai dilakukan terutama selama masa Prapaskah, khususnya pada hari Jumat Prapaskah dan Jumat Agung.
Sebagai tujuan yang menawarkan kedalaman rohani dan ketenangan, Gua Maria Tritis terus menarik hati para peziarah yang mencari kedamaian serta pengalaman spiritual. Hal ini membuat gua tersebut sebagai warisan budaya dan rohani yang tak ternilai bagi Gunungkidul. (CR)