Konten dari Pengguna

Menelisik Sejarah Candi Ratu Boko dan 7 Area Kunci di Dalamnya

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
22 Maret 2024 2:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Candi Ratu Boko. Sumber: Unsplash/Budi Puspa Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Candi Ratu Boko. Sumber: Unsplash/Budi Puspa Wijaya
ADVERTISEMENT
Sejarah Candi Ratu Boko sangat menarik untuk ditelusuri. Lokasinya sangat strategis, sekitar 3 km ke arah selatan dari Candi Prambanan. Berdiri megah di atas bukit dengan ketinggian lebih dari 195 meter dari permukaan laut, tempat ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Tak banyak yang tahu, bahwa Ratu Boko sebenarnya bukanlah sebuah candi, melainkan sisa-sisa istana kerajaan. Situs ini disebut juga Keraton Ratu Boko, mengikuti legenda yang mengisahkan bahwa ini adalah istana dari Ratu Boko, ayah dari Rara Jonggrang.
Dibangun pada abad ke-8, awalnya oleh dinasti Syailendra yang beragama Buddha, kompleks ini kemudian berpindah tangan ke raja-raja Mataram Hindu, sehingga pengaruh kedua agama itu sangat terasa pada arsitekturnya.

Sejarah Candi Ratu Boko yang Sangat Menarik

Seajrah Candi Ratu Boko. Sumber: Unsplash/Budi Puspa Wijaya
Dikutip dari borobudurpark.com, sejarah Candi Ratu Boko diawali dengan penemuan Prasasti Abhayagiriwihara yang bertanggal tahun 792 M. Prasasti tersebut menggunakan huruf pranagari, khas peninggalan Buddha, yang menegaskan pembangunannya dilakukan oleh Rakai Panangkaran.
Dengan menyebutkan nama Raja Tejapurnama Panangkarana, prasasti ini memberikan petunjuk tentang asal usul Abhayagiriwihara, yang secara harfiah berarti "biara di bukit yang damai".
ADVERTISEMENT
Perubahan nama situs menjadi Kraton Walaing di era pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni mengindikasikan periode penting dalam sejarah kompleks ini, menandai transformasi dari sebuah pusat keagamaan Buddha menjadi istana.

7 Area Kunci dalam Kompleks Ratu Boko

Sejarah Candi Ratu Boko. Sumber: Unsplash/LUKAS FITRIA ADI SETIAWAN
Kompleks Keraton Ratu Boko meliputi area yang luas dengan berbagai kelompok bangunan. Meski saat ini banyak yang tersisa hanya reruntuhan, setiap sudut dan batu yang tercecer di lokasi ini masih menceritakan tentang masa lalu yang menakjubkan.

1. Gerbang

Posisinya berada di atas bukit, ada jalan menanjak sepanjang kira-kira 100 meter dari area parkir. Kompleks ini dibagi menjadi dua bagian gerbang, yaitu gerbang luar dan gerbang dalam yang lebih besar, berfungsi sebagai pintu utama ke dalam situs.
ADVERTISEMENT
Dekorasinya menampilkan ornamen tradisional, termasuk hiasan kepala raksasa pada puncak pipi tangga dan pahatan indah bermotif bunga.

2. Candi Batukapur

Sekitar 45 meter ke arah timur laut, berdiri sebuah fondasi yang dibuat dari batu kapur. Fondasi ini, dengan ukuran 5x5 meter persegi, diduga adalah dasar dari sebuah bangunan yang atap dan dinding aslinya mungkin terbuat dari bahan yang lebih mudah rusak, seperti kayu atau genteng.

3. Candi Pembokoran

Berbentuk teras tanah berundak, bagian ini terletak sekitar 37 meter ke arah timur laut dari gerbang utama. Bentuk dasarnya bujur sangkar dan luas 26 meter persegi, diperkirakan ada selasar di sekeliling teras atasnya.
Fungsi asli bangunan ini diduga kuat berkaitan dengan ritual pemakaman, seperti ditunjukkan oleh adanya sumur berbentuk bujur sangkar yang diperkirakan digunakan untuk proses pembokoran jenazah. Di sudut tenggara candi ini juga terdapat sebuah sumur tua yang dipercaya sebagai sumber air suci.
ADVERTISEMENT

4. Paseban

Paseban, sebuah istilah Jawa yang mengacu pada tempat bertemu dengan raja, menempati area sekitar 45 meter ke arah selatan dari gerbang. Terdiri dari teras batu andesit, dilengkapi dengan tangga.
Dengan adanya 20 fondasi tempat tiang dan alur yang menunjukkan bekas dinding, paseban ini diduga kuat sebagai pusat kegiatan penting di situs ini.

5. Pendapa

Pendapa, terletak 20 meter dari paseban, dikelilingi oleh dinding batu setinggi tiga meter yang menciptakan sebuah lahan tertutup. Di pintu masuk terdapat beberapa gapura paduraksa. Di luar pendapa, terdapat sebuah teras batu dengan ketiga candi kecil yang diduga merupakan tempat untuk pemujaan.

6. Keputren

Diperkirakan merupakan tempat tinggal para putri kerajaan, bagian ini berada di timur pendapa dan dibagi oleh tembok batu dengan pintu penghubung. Terbagi menjadi dua bagian, ada kolam persegi dan bulat di dalamnya.
ADVERTISEMENT

7. Gua

Ada dua gua ditemukan di dalam kompleks ini. Yang pertama, Gua Lanang, yang lebih besar, berisi relung di dalamnya yang mungkin digunakan untuk praktik meditasi atau ritual.
Sementara itu, Gua Wadon diperkirakan memiliki fungsi yang sama dengan Gua Lanang, tetapi ditujukan khusus bagi perempuan. Ukurannya yang lebih kecil dan relung serupa yang terletak di bagian belakang.
Demikianlah, arsitektur unik dan sejarah Candi Ratu Boko membuatnya menjadi salah satu saksi bisu atas perpaduan kebudayaan yang terjadi di Jawa kuno, mencerminkan keharmonisan dan peralihan kekuasaan antara agama Buddha dan Hindu. (CR)