Konten dari Pengguna

Mengenal Masjid Soko Tunggal yang Filosofis di Taman Sari

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
15 Maret 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Soko Tunggal, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Soko Tunggal, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Masjid Soko Tunggal adalah tempat ibadah umat muslim di Kawasan Wisata Taman Sari di Jalan Taman 1 No. 318, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Letak persisnya berada di depan pintu masuk objek wisata tersebut.
ADVERTISEMENT
Masjid ini berbeda dengan tempat ibadah pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh makna filosofis yang dimiliki masjid ini termasuk alasan di balik namanya.

Makna dari Masjid Soko Tunggal

Masjid Soko Tunggal, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Masjid Pogung Dalangan (2)
Masjid Soko Tunggal dibangun karena adanya kemauan warga sekitar dengan menggunakan tanah wakaf Sri Sultan Hamengku Buwana IX. Pembangunannya sendiri dibantu oleh presiden kedua Indonesia, yaitu Soeharto.
Masjid inipun selesai dibangun pada tanggal 1 September 1972. Namun, Sri Sultan Hamengku Buwana IX baru meresmikannya pada tanggal 28 Februari 1973. Tanggal peresmian ini dapat dilihat di dinding bagian depan masjid tersebut.
Masjid di Yogyakarta ini memiliki beragam makna filosofis. Berikut di antaranya.

1. Jumlah Tiang

Masjid ini dinamakan “Soko Tunggal” karena hanya mempunyai satu batang saka guru atau tiang utama di tengah. Hal ini berbeda dengan bangunan Jawa umumnya yang mempunyai empat tiang penyangga atau saka bentung. Jika dijumlah, total tiangnya adalah lima buah.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Wisata Ziarah, Gagas Ulung (2013: 51), jumlah dan susunan tiang tersebut sesuai lambing negara Pancasila. Tiang utama mewakili sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini membuat empat tiang lainnya mewakili sila kedua hingga kelima.

2. Bentuk Tiang Utama

Selain itu, dalam halaman yang sama juga dijelaskan bahwa bentuk tiang utama masjid ini adalah memusat, seperti jari-jari pada payung. Bentuk ini disebut sebagai usuk sorot atau peniung. Maknanya adalah lambang kewibawaan negara yang melindungi rakyat.

3. Ukiran

Ada berbagai ukiran yang bisa ditemukan di masjid ini sehingga membuatnya tampak indah. Selain itu, ada juga berbagai makna yang terkandung. Misalnya adalah ceplok yang bermakna pembasmi angkara murka.
Di sisi lain, ada juga ukiran praba yang bermakna tanah, bumi, dan wibawa. Selain itu, ukiran mirong mempunyai makna nisan yang berarti semua orang pasti kembali kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Jadi, ada banyak makna filosofis dari Masjid Soko Tunggal di Yogyakarta. Hal inilah yang membuat tempat ibadah umat muslim tersebut semakin indah. (LOV)