Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Jogokariyan yang Ikonik di Yogyakarta
13 Maret 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya bisa mengenalnya lebih jauh saja, sejarah masjid ini juga bisa meningkatkan wawasan tentang tempat-tempat ikonik di Yogyakarta. Hal ini dapat membuat kunjungan ke Yogyakarta menjadi lebih berkesan.
Sejarah Masjid Jogokariyan Singkat
Menurut Serpihan yang Menerangi, Noor Fajar Asa (2019: 3), Masjid Jogokariyan berada di Jalan Jogokariyan No. 36 RT 40 RW 11, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Namanya disesuaikan dengan nama daerahnya, yaitu Kampung Jogokariyan
1. Awal Kampung Jogokariyan
Sejatinya, kampung ini dihuni oleh para prajurit maupun abdi dalem dari Keraton Yogyakarta yang kehidupannya cukup mapan. Namun, hal ini berubah akibat adanya perubahan peraturan dari Keraton Yogyakarta.
Peraturan tersebut membuat banyak prajurit dan abdi dalem tak lagi menerima gaji dan diberikan sawah untuk bertahan hidup. Namun, banyak tanah yang dijual kepada pengusaha batik dan tenun sehingga kampung ini berubah menjadi industri kerajinan tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Berubah Menjadi Markas PKI
Banyak para mantan abdi dalem dan prajurit yang tidak bisa menyesuaikan kehidupannya sehingga menjadi terpuruk. Anak-anaknya pun ikut menjadi pekerja di industri kerajinan batik atau tenun.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI dengan menggaungkan sentimen antara kelas buruh dan majikan. Ajakan PKI inipun membuat para mantan prajurit dan abdi dalem tersebut tertarik dan mendukungnya.
3. Ide Pembangunan Masjid Jogokariyan
Pada saat G30 S PKI meletus, banyak orang yang ditahan. Hal ini membuat ide pembangunan Masjid Jogokariyan muncul. Tujuannya untuk mengubah kampung tersebut menjadi masyarakat dengan budaya Islami dan menghapus pengaruh PKI.
Akhirnya pada tahun 1966, Masjid Jogokariyan mulai dibangun dan didukung oleh para anggota Muhammadiyah dan Masyumi. Tanahnya sendiri milik para pengusaha batik dan tenun yang juga simpatisan Masyumi dan anggota PNI. Masjid ini mulai beroperasi tahun 1967.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah Masjid Jogokariyan. Masjid tersebut bisa dikunjungi hingga saat ini oleh siapapun yang sedang berada di Yogyakarta . (LOV)