Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX: Menelusuri Peninggalan Sang Raja
26 Maret 2024 2:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Museum Hamengkubuwono IX, berdiri megah di dalam kompleks Keraton Yogyakarta . Pembangunannya dimulai pada awal tahun 1990-an dan diresmikan pada 28 November 1992 oleh Sultan Hamengku Buwono X.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jogjaprov.go.id, tujuan utama dari museum ini adalah untuk menghormati dan mengenang jasa Sultan Hamengkubuwono IX selama hidupnya.
Koleksi Museum Hamengkubuwono IX
Jika memang ingin mengenal lebih dekat kehidupan raja yang selalu ada di hati rakyat Yogyakarta meskipun sudah tiada ini, berkunjung ke Museum Hamengkubuwono IX adalah keputusan terbaik.
Koleksi yang tersimpan di museum ini sangat beragam, mencakup berbagai barang pribadi Sultan Hamengkubuwono IX. Pengunjung dapat menemukan barang-barang yang digunakan sehari-hari oleh Sultan, serta berbagai penghargaan yang pernah diterimanya.
Selain itu, museum ini juga merawat dan memamerkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan raja Yogyakarta kesembilan ini.
Beberapa koleksi menarik di sini meliputi meja tulis, cindera mata, foto, dan berbagai penghargaan seperti medali dan surat keputusan presiden. Tak hanya itu, terdapat juga barang-barang masa kecil Sri Sultan, termasuk koleksi mobil-mobilan, serta peralatan memasak hingga bumbu dapur. Pengunjung juga dapat menyaksikan pakaian dan seragam militer yang pernah dikenakan Sultan.
ADVERTISEMENT
Museum ini tidak hanya sebagai tempat menyimpan koleksi benda bersejarah, tetapi juga sebagai sarana edukatif mengenai kehidupan Sultan Hamengkubuwono IX. Pengunjung diajak untuk memahami lebih dalam tentang peran Sultan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan aktivitasnya di Keraton Yogyakarta.
Tak hanya itu, di sini pengunjung juga akan bisa mendapatkan kisah kontribusinya sebagai pejabat negara, hingga kegiatan sosialnya, seperti peran signifikan dalam gerakan Pramuka. Ini semua memberikan gambaran tentang kehidupan Sultan sebagai pemimpin, patriot, dan juga sebagai individu di tengah keluarga dan masyarakat.
Panduan Kunjungan ke Museum
Museum Hamengkubuwono IX buka setiap hari, kecuali pada saat upacara adat di keraton berlangsung. Jam operasionalnya dimulai dari pukul 08.30 hingga 14.00. Namun, pada hari Jumat, museum ini tutup lebih awal, yaitu pukul 13.00.
ADVERTISEMENT
Tiket masuk museum sangat terjangkau, hanya Rp5.000 per orang untuk wisatawan domestik, dan Rp15.000 untuk wisman. Ada biaya parkir yang juga harus disiapkan, yakni Rp5.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk motor. Bagi pengunjung yang ingin membawa kamera, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp3.000.
Lokasi museum sangat strategis, sehingga mudah untuk diakses. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor, atau bahkan transportasi umum seperti Trans Jogja atau taksi, perjalanan ke museum tidaklah sulit.
Untuk tiba di museum, ikuti petunjuk berikut ini:
ADVERTISEMENT
Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX menawarkan kesempatan langka untuk mendalami sejarah dan warisan budaya. Pengalaman ini mengundang siapa saja untuk lebih menghargai jejak sejarah yang telah diwariskan oleh tokoh penting ini. (CR)