Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Asal Usul Nama Yogyakarta
18 Oktober 2023 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia perlu mengetahui sejarah dan asal usul nama Yogyakarta. Kota Yogyakarta atau yang biasa dikenal dengan sebutan Jogja merupakan Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Kota yang terletak di daerah istimewa ini memang terkenal akan sejarahnya. Salah satu sejarah yang paling dikenang di Kota ini adalah ketika terpilihnya Yogyakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia pada tahun 1949.
Asal Usul Nama Yogyakarta
Selain sejarah panjang, nama Yogyakarta rupanya juga memiliki asal-usulnya tersendiri. Sama halnya seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Asal usul nama Kota Yogyakarta sebenarnya merupalan nama yang diberikan Paku Buwono II (raja Mataram tahun 1719-1727).
Nama tersebut sebagai pengganti nama pesanggrahan Gartitawati. Dikutip dari situs resmi DPAD DIY, dpad.jogjaprov.go.id, Yogyakarta berarti Yogya yang kerta, atau Yogya yang makmur.
Sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan yang paling utama. Sumber lain mengatakan, nama Yogyakarta diambil dari nama (ibu) kota Sanskrit Ayodhya dalam epos Ramayana.
ADVERTISEMENT
Sejarah Yogyakarta
Sejarah Kota Yogyakarta Berdirinya Kota Yogyakarta tak lepas dari Perjanjian Giyanti. Perjanjian tersebut ditandatangani pada Tanggal 13 Februari 1755 oleh Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jenderal Jacob Mossel dari Belanda.
Perjanjian itu berisi tentang pembagian wilayah Kesultanan Mataram. Di mana wilayah Mataram bagian timur masih menjadi milik Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwana III kala itu.
Sedangkan bagian barat menjadi hak Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi akhirnya diakui menjadi Raja pada wilayah tersebut dengan Gelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdul Rahman Sayidin Panatagama Khalifatullah.
Sultan Hamengkubuwana I segera menetapkan bahwa Daerah Mataram yang ada di dalam kekuasaannya itu diberi nama "Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat" pada tanggal 7 Oktober 1756. Hari ini diperingati sebagai hari ulang tahun Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Hari jadi tersebut diwujudkan pula dengan surya sengkala Dwi Naga Rasa Tunggal, yang memiliki nilai tahun 1756 Masehi. Maknanya sendiri berkaitan dengan kegotong-royongan, serta kewibawaan, kesaktian, dan kesucian seorang raja atau pemimpin.
Selain itu juga bermakna sebagai tolak bala serta keyakinan akan keselamatan, ketenteraman, dan harapan pencapaian kemakmuran sebuah kerajaan yang dibangu. Sengkalan tersebut juga ditandai dengan adanya sengkalan memet berbentuk relief dua ekor ular naga.
Itulah sejarah dan asal usul nama Yogyakarta yang perlu diketahui masyarakat Indonesia. Semoga wawasan masyarakat Indonesia tentang asal usul dan sejarah Nusantara semakin meningkat. (Gin)
Live Update