Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Monumen Tugu Yogyakarta yang Kini Telah Dipercantik
24 November 2023 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Monumen Tugu Jogja menjadi salah satu ikon dari Kota Yogyakarta . Di balik berdirinya monumen tersebut, ada sejarah monumen Tugu Yogyakarta yang menarik untuk dipelajari sebagai tambahan wawasan mengenai sejarah bangsa.
ADVERTISEMENT
Lokasi dari monumen Tugu Yogyakarta ada di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Margo Utomo. Monumen tersebut menjadi ikon dari Kota Jogja yang paling terkenal dan kerap dikunjungi oleh wisatawan saat berlibur ke Jogja.
Sejarah Monumen Tugu Yogyakarta yang Indah
Sejarah monumen Tugu Yogyakarta sangat menarik untuk dipelajari. Dikutip dari situs resmi sibakuljogja.jogjaprov.go.id, tugu tersebut telah dibangun sejak tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang merupakan pendiri dari Keraton Yogyakarta.
Pada awal pembangunan, monumen tersebut berbentuk silinder yang bagian atasnya mengerucut dan di bagian dasarnya berupa pagar melingkar dengan bagian puncak yang berbentuk bulat. Kala itu tingginya mencapai 25 meter.
Bentuknya menggambarkan semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajah atau Manunggaling Kawula Gusti.
ADVERTISEMENT
Semangat persatuan rakyat tersebut digambarkan secara jelas pada bangunan tugu. Tiang tugu yang berbentuk gilig atau silinder dan puncaknya yang berbentuk golong atau bulat membuat tugu tersebut disebut sebagai Tugu Golong-Gilig.
1. Kerusakan dan Pembangunan Kembali Monumen Tugu Yogyakarta
Namun, pada 10 Juni 1867 terjadi bencana gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta. Akibat gempa tersebut, kondisi monumen Tugu menjadi runtuh dan berubah total.
Akhirnya pada tahun 1889 keadaan monumen Tugu mulai berubah ketika pemerintah Belanda merenovasi seluruh bagian Tugu. Bangunannya dibuat dengan bentuk persegi yang setiap sisinya dihiasi oleh semacam prasasti.
Renovasi tersebut membuat bentuk monumen Tugu menjadi berubah dari bentuk awal, di mana bagian Tugu tidak lagi bulat melainkan menjadi kerucut yang runcing. Tingginya juga mengalami perubahan menjadi 15 meter dan lebih rendah 10 meter dari ukuran semula.
ADVERTISEMENT
Pengubahan bentuk tersebut sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk memecah persatuan. Namun, nyatanya taktik itu gagal karena perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta tidak bisa dikalahkan.
2. Bentuk Fisik Monumen Tugu Yogyakarta
Terdapat empat bentuk fisik pada monumen Tugu Jogja yaitu kotak berundak pada bagian bawah sebagai landasan. Lalu, kotak dengan prasasti yang ada di setiap sisi, adanya piramida tumpul dengan ornamen yang menempel, serta puncak tugu yang berbentuk kerucut ulir.
Bentuk yang ada di monumen tersebut dikombinasi dengan hiasan simbol Jawa dan terdapat tulisan Jawa di keempat sisinya. Kombinasi warna cokelat hitam dan warna emas yang ada di puncak monumen menjadi warna yang digunakan pada monumen Tugu Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Itu dia sekilas mengenai sejarah monumen Tugu Yogyakarta yang menarik untuk dibahas. Hingga kini tugu tersebut masih terus berdiri dan beberapa kali dipercantik agar tetap terlihat indah dan berdiri kokoh. (PRI)