Konten dari Pengguna

Sejarah Taman Sari, Tempat Pemandian Keluarga Keraton Yogyakarta

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
23 Januari 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Taman Sari Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Fuad Najib.
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Taman Sari Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Fuad Najib.
ADVERTISEMENT
Taman Sari adalah salah satu peninggalan bersejarah dan merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta. Sejarah Taman Sari sangat panjang, hingga akhir dimanfaatkan menjadi destinasi wisata yang sangat populer di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs budaya.jogjaprov.go.id, Taman Sari adalah taman air yang indah dan menawan. Taman tersebut dibangun secara bertahap pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sejarah Taman Sari Yogyakarta

Sejarah Taman Sari Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Triadi Yusuf.
Taman Sari memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air.
Taman ini dijuluki Water Kasteel karena kolam-kolam dan unsur air yang mengelilinginya. Sejarah Taman Sari sangat, dari mulai masa pembangunan, menjadi tempat pemandian keluarga Keraton dan kini difungsikan menjadi destinasi wisata untuk umum.
Taman yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono 1 ini mulai dibangun pada tahun 1758 M, ditandai oleh candra sengkala "Catur Naga Rasa Tunggal" yang menunjuk tahun 1684 Jawa. Sengkalan yang dapat diartikan sebagai "empat naga satu rasa" ini dapat ditemukan di Gapura Panggung.
ADVERTISEMENT
Desain Tamansari digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sementara untuk gambar teknisnya dikerjakan oleh seorang berkebangsaan Portugis, Demang Tegis yang diduga datang dari wilayah Gowa, Sulawesi.

Fungsi Taman Sari Yogyakarta

Sejarah Taman Sari Yogyakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Gading Ihsan.
Taman Sari berfungsi sebagai tempat untuk menentramkan hati, beristirahat, serta tempat untuk rekreasi sultan beserta keluarga. Hal ini terlihat dari adanya kolam pemandian, tempat ganti pakaian, taman-taman, dan ruangan untuk menari.
Taman Sari Jogja juga berfungsi sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi musuh. Tampak pada tembok keliling yang tebal dan tinggi, gerbang yang dilengkapi tempat penjagaan, dan tulak bala sebagai tempat menaruh persenjataan.
Selain itu terdapat beberapa jalan bawah tanah yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Juga posisi bangunan Pulo Kenanga yang tinggi, diduga difungsikan sebagai tempat untuk memantau apabila musuh datang.
ADVERTISEMENT
Fungsi religi juga ditunjukkan dari adanya bangunan Sumur Gumuling dan Pulo Panembung. Sumur Gumuling yang berbentuk melingkar itu difungsikan sebagai masjid, sedangkan Pulo Panembung digunakan oleh Sultan sebagai tempat untuk bermeditasi.
Sebagai catatan Sejarah , Taman Sari sempat mengalami kerusakan akibat gempa besar pada tahun1867. Kemudian dilakukan pada tahun 1977 dilakukan renovasi secara serius untuk bangun-bangun yang telah rusak.
Sayangnya, pada tahun 2006, gempa tektonik yang berkekuatan 5,9 SR ini kembali membuat kerusakan pada Taman Sari. Proses renovasi dan revitalisasi kembali dilakukan, hingga kini dimanfaatkan menjadi destinasi wisata bagi wisatawan.
Itulah sejarah Taman Sari, Destinasi Wisata Sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Kota Gudeg. Semoga bisa menambah wawasan mengenai tempat-tempat bersejarah di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. (IND).
ADVERTISEMENT