Konten dari Pengguna

Generasi Emas, Ayo Makan Ikan!

Setiawan Muhdianto
ASN Kementerian Kelautan dan Perikanan Tulisan merupakan pendapat pribadi, tidak mewakili tempat kerja
21 November 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Setiawan Muhdianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemindahan ikan hasil tangkapan dari kapal ke gudang penyimpanan. Foto: Koleksi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemindahan ikan hasil tangkapan dari kapal ke gudang penyimpanan. Foto: Koleksi Pribadi
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Ikan Nasional. Tema Hari Ikan Nasional Tahun 2024 adalah “Protein Ikan untuk Generasi Emas”. Ada yang menyesakkan dada begitu membaca tema tersebut ketika mengingat putri bungsu saya. Setiap kali disuguhkan menu ikan, gadis cantik 10 tahun itu selalu saja ada alasan menolaknya.
ADVERTISEMENT
Masih kenyang lah, bau amis lah, banyak duri dan seabreg alasan lainnya. Kalaupun dimakan, dia tampak ogah-ogahan, lama habisnya dan akhirnya disisakan. Beragam cara pun sudah dicoba agar dia berselera. Mulai dari variasi memasaknya, variasi jenis ikannya, “dikerasi” bahkan diberi hadiah pun sepertinya kurang mempan.
Apa yang saya alami mungkin juga dialami oleh ribuan bahkan juga jutaan masyarakat Indonesia. Bukan anak-anak saja yang kurang atau bahkan tidak suka sama sekali dengan ikan. Beberapa orang dewasa yang saya kenal juga sangat anti ikan. Dia selalu memilih daging, telur, ayam, tempe atau yang lain ketika ditawari menu ikan.
Dus, bagaimana nasib Generasi Emas kita?

Kecilnya Angka Konsumsi Ikan

Meskipun terus mengalami kenaikan, Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional Indonesia terhitung kecil jika dibandingkan negara lain. Misalnya, Jepang yang mencapai 100 kg/kapita/tahun. Di tahun 2020 masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi ikan sebanyak 54,56 kg/kapita/tahun. Di tahun selanjutnya meningkat menjadi 57,27 dan di tahun 2023 meningkat lagi menjadi 57,61.
ADVERTISEMENT
Provinsi dengan AKI tertinggi meliputi wilayah kepulauan di Timur Indonesia. AKI di Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat dan Maluku lebih dari 70 kg/kapita/tahun. Bahkan Maluku sebagai provinsi dengan AKI tertinggi se-Indonesia mencapai 79,76. Sedangkan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tingkat AKI-nya di bawah rata-rata nasional yaitu di kisaran 40 kg/kapita/tahun.
Meskipun sekarang telah banyak variasi olahan ikan siap saji, kebanyakan orang menganggap ribet untuk mengolah ikan. Harga ikan yang relatif lebih mahal dibanding sumber protein lain membuat kalangan tertentu tidak mampu menjangkaunya.
Ikan, bagi masyarakat tertentu dicitrakan sebagai biang alergi, meningkatkan kolesterol, penyebab cacingan dan mengandung logam berat. Rasa amis pun bagi sebagian orang dihindari bahkan dirasa menjijikkan
ADVERTISEMENT

Pentingnya Konsumsi Ikan

Ikan bisa bisa dikonsumsi manusia baik yang masih mentah ataupun diolah dengan aneka resep masakan. Tiap daerah mempunyai cara sendiri-sendiri untuk memasak ikan. Aneka ikan olahan kaleng pun sekarang sangat mudah untuk didapatkan. Bahkan, “susu ikan” pun telah ditemukan.
Sajian seafood kaki lima sampai restoran mewah sungguhlah menggoda. Aneka menu terjadi, tinggal kita pilih yang sesuai dengan ini kantong kita.
Ikan merupakan sumber pangan yang memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Ikan mengandung protein, omega-3, asam lemak esensial, asam amino, vitamin D, vitamin B12, vitamin B6. Mineral seperti kalium, zinc, yodium dan magnesium juga terkandung dalam ikan.
Protein bermanfaat bagi tubuh untuk pengatur sistem metabolisme, pembangun jaringan sel dan bahan bakar di dalam tubuh. Oleh karenanya ikan sangat cocok dikonsumsi oleh anak yang sedang dalam proses pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Kandungan omega-3 ikan juga paling tinggi dibanding sumber protein hewani lainnya. Omega-3 yang terkandung pada ikan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Omega-3 bermanfaat untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan HDL. Dua manfaat ini akan mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
Asupan omega-3 dari ikan yang cukup dapat meningkatkan daya ingat dan kecerdasan. Selain itu, omega-3 juga menjaga kesehatan mata, menguatkan tulang dan sendi serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Generasi Emas

Visi Indonesia Emas 2024 adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju dan berkelanjutan. Untuk mencapai Indonesia Emas 2024, dibutuhkan Generasi Emas. Ciri utama dari generasi ini adalah sehat dan cerdas
Untuk menciptakan generasi emas yang sehat dan cerdas dibutuhkan asupan yang penuh gizi dan berkualitas. Makan ikan adalah solusinya. Ikan merupakan sumber protein paling mudah diserap oleh tubuh. Beragam manfaat ikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak telah diulas di atas.
ADVERTISEMENT
Musuh dan hambatan dalam mencapai generasi emas adalah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya. Penyebab kondisi ini adalah kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi sejak dalam kandungan.
Konsumsi ikan sangat baik untuk mencegah stunting. Ibu hamil harus dibiasakan untuk makan ikan. Akan tetapi bagi sebagian masyarakat, ibu hamil dilarang makan ikan. Mitosnya kalau makan ikan bayi yang lahir nanti akan berbau amis.
Kandungan gizi yang ada pada ikan justru akan memperkecil terjadinya stunting. Sehingga diharapkan bayi yang lahir menjadi sehat. Untuk selanjutnya anak tersebut tumbuh dan berkembang menjadi Generasi Emas yang siap menyongsong Indonesia Emas
Program makan siang gratis untuk anak sekolah sedang disiapkan. Melihat begitu banyak manfaat dari ikan, seperti ikan menjadi menu wajib. Perlu koordinasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan Angka Konsumsi Ikan pada anak sekolah ini.
ADVERTISEMENT
Para orang tua termasuk para penyedia program makan siang gratis bagi anak sekolah harus kreatif dan inovatif dalam mengolah dan menyediakan menu ikan. Anak-anak juga harus selalu dimotivasi dan diedukasi pentingnya makan ikan. Niscaya, mereka, generasi emas itu akan suka makan ikan.
Agar manfaat dari ikan bisa didapat dengan maksimal, pilihlah ikan segar dengan kualitas terbaik. Hindari mengkonsumsi ikan dari hasil illegal fishing misalnya dari pengeboman, penyetruman dan penggunaan racun.
Sumber daya kelautan dan perikanan harus dijaga keberlanjutannya demi anak cucu kita nanti. Generasi Emas harus juga menikmati anugerah Tuhan berupa sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah.
Bagi para pelaku usaha perikanan, patuhlah pada aturan yang telah ditetapkan. Jangan lakukan IUU (illegal, unreported & unregulated) fishing karena akan menghancurkan masa depan kita.
ADVERTISEMENT
Bagi umat muslim, mengkonsumsi ikan akan membuat tenang. Mereka tidak perlu khawatir apakah dalam proses mematikan (penyembelihan) sudah sesuai kaidah atau tidak. Segala hewan yang hidup di air adalah halal dan tidak perlu dilakukan penyembelihan.
Kita songsong Indonesia Emas 2024. Ayo makan ikan! Tenang, sehat dan enak……