Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hak Privasi sebagai Dasar Kebebasan Berpendapat
22 September 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Shabila Eka Wisra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Shabila Eka Wisra (Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNAND)
Hak privasi merupakan satu dari hak asasi manusia yang mendasar, yang memberikan perlindungan terhadap kebebasan individu untuk menjaga informasi pribadi mereka dari gangguan atau pengungkapan yang tidak sah. Seiring dengan itu, hak privasi juga memberikan dasar yang kuat bagi keberlangsungan kebebasan berpendapat dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Namun, seringkali hak privasi diabaikan atau dilanggar demi kepentingan "kebebasan berekspresi," menciptakan ketegangan yang memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan keseimbangan yang tepat.
Dalam konteks kebebasan berpendapat, pemahaman akan pentingnya hak privasi sebagai dasar yang tak terpisahkan menjadi esensial. Hak privasi memberikan individu kontrol atas informasi pribadi mereka, sehingga mereka dapat merasa aman dan nyaman dalam menyuarakan pendapat dan ide-ide mereka tanpa takut akan penyalahgunaan atau kebocoran informasi yang dapat merugikan mereka secara pribadi atau profesional.
Namun, di era informasi digital dan media sosial yang berkembang pesat, batasan antara hak privasi dan kebebasan berpendapat seringkali kabur. Serangkaian kasus pengungkapan informasi pribadi yang melanggar privasi individu sering terjadi, yang pada akhirnya bisa merugikan kebebasan berekspresi. Penyalahgunaan informasi pribadi dapat digunakan sebagai senjata untuk membungkam atau menciderai individu yang menyuarakan pendapat kritis terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memahami bahwa kebebasan berpendapat yang sehat dan berkelanjutan memerlukan perlindungan yang kuat terhadap hak privasi individu. Regulasi yang jelas dan mekanisme pengawasan yang efektif perlu diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan informasi pribadi dalam konteks kebebasan berekspresi. Masyarakat juga perlu disadarkan akan pentingnya etika dalam menggunakan informasi pribadi orang lain dalam ruang publik.
Dengan menjaga keseimbangan yang tepat antara hak privasi dan kebebasan berpendapat, masyarakat bisa menciptakan lingkungan informasi yang etis, inklusif, dan penuh dengan rasa hormat. Pembahasan dan dialog yang terbuka mengenai peran dan batasan dari kedua nilai tersebut akan membantu memperkuat fondasi demokrasi dan menjaga prinsip-prinsip keutuhan manusia dalam berinteraksi dalam ruang publik.
Dengan memperkuat perlindungan terhadap hak privasi sebagai dasar kebebasan berpendapat, bukan hanya integritas individu yang terjaga, tetapi juga tercipta lingkungan informasi yang sehat, mendukung, dan mendorong pertukaran gagasan yang berkualitas. Upaya bersama untuk memahami peran dan relevansi kedua nilai ini dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara akan membawa manfaat jangka panjang bagi keselamatan dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan