Implementasi Kerukunan dan Toleransi dalam Masyarakat Madani

Shafira Syahla Aprilia Putri
Mahasiswa Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
14 September 2021 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafira Syahla Aprilia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kerukunan Antar Umat, canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kerukunan Antar Umat, canva.com
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang dikenal oleh banyak orang atau bahkan oleh negara lain sebagai negara yang mempunyai banyak keragaman. Mulai dari suku, budaya, bahasa, ras, agama dan lainnya. Dari situlah, muncul kemajemukan masyarakat atau masyarakat plural. Mempunyai masyarakat yang majemuk dengan berbagai macam perbedaan membuat Indonesia tidak terlepas dari adanya konflik dalam kehidupan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Kerukunan merupakan salah satu unsur penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, kerukunan juga merupakan sebuah keseimbangan sosial dalam masyarakat, di mana pada saat itu masyarakat sedang berada dalam situasi bebas konflik. Tentunya jika tidak ada kerukunan ini, masyarakat akan terpecah belah dan mengalami konflik secara terus menerus. Pada umumnya, adanya perbedaan menjadi alasan yang paling sering memicu permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat. Keberagaman ras, suku, bangsa, budaya, dan agama di Indonesia membuat hal seperti ini tidak dapat terelakkan lagi. Karena itulah, pentingnya pengembangan sikap toleransi dan menghargai perbedaan agar nantinya dapat tercipta kehidupan masyarakat yang rukun. Kerukunan dapat terbentuk jika masyarakat mau mengakui dan menjadikan perbedaan sebagai sebuah ciri khas bangsa dan tidak menjadikannya sebagai sebuah permasalahan.
ADVERTISEMENT
Selama ini pemahaman masyarakat tentang kerukunan umat beragama perlu ditingkatkan lagi. Seringnya muncul konflik yang melibatkan agama membutuhkan adanya tindakan serius agar kasus semacam ini tidak menimbulkan ancaman bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Selain itu, agama merupakan suatu permasalahan yang amat sensitif dan kompleks yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu sekejap. Seperti konflik Poso, Tanjung Balai, Sampang, bahkan konflik tentang penistaan agama. Kemajemukan masyarakat dalam hal agama menjadi sumber kerawanan permasalahan sosial apabila tidak dibina dengan baik. Padahal dalam setiap agama selalu mengajarkan untuk hidup rukun, mengajarkan persatuan dan kebersamaan, dan juga mengatur manusia bagaimana dalam hidup bermasyarakat.
Masyarakat Indonesia tentunya mendambakan suatu kehidupan yang harmonis dan damai yang diikat oleh rasa persatuan dan kesatuan tanpa adanya konflik berkepanjangan agar dapat membangun sebuah negara yang tentram. Oleh karena itu, perlunya penerapan dan pengembangan konsep masyarakat madani.
ADVERTISEMENT
Masyarakat madani merupakan suatu kondisi yang diinginkan oleh semua lapisan masyarakat di negara-negara. Mengutip dari Nur Ahsan, masyarakat madani merupakan istilah yang diambil dari terjemahan konsep luar menjadi Islami di mana dalam mobilitasnya selalu dalam buaian petunjuk Tuhan. Pembahasan mengenai konsep masyarakat madani tidak terlepas dari penelaahan adanya “Piagam Madinah” yang disusun oleh Rasulullah dalam menata masyarakatnya. Dari adanya Piagam Madinah inilah, Rasulullah berhasil menciptakan masyarakat yang bersatu dari berbagai agama, yaitu Muslim, Yahudi, dan penganut Paganisme. Prinsip seperti itulah yang ideal untuk diterapkan di negara dan bagi masyarakat mana pun, dan tentunya juga disertai dengan penyesuaian-penyesuaian kondisi lokal, keyakinan serta budaya yang dimiliki agar nantinya dapat tercipta masyarakat yang utuh tanpa adanya suatu perpecahan.
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam sendiri sangat menjunjung tinggi adanya sikap toleransi antar sesama. Tujuan penyelenggaraan kerukunan antar umat beragama ialah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak umat beragama agar dapat berinteraksi, berpartisipasi dan berkembang secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan dan juga mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terciptanya kerukunan umat beragama yang berakhlak mulia dan berkualitas. Agama merupakan poin penting bagi kehidupan setiap manusia, oleh karenanya kebebasan umat beragama harus dihargai dan dijamin. Dengan menjunjung tinggi sikap toleransi dan menghargai sebuah perbedaan, sudah pasti tatanan masyarakat yang rukun akan tercipta.