Diskusi KPPU : Mengenai Pasar yang Sehat di Retail Modern

Shakira Nasywa M
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 Maret 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shakira Nasywa M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan antara Komisi Pengawas Persaingan Usaha dengan staff perwakilan Alfamidi yang di ikuti oleh mahasiswa magang MBKM Internal UMY yang dilaksanakan pada hari Senin (18/9) di kantor KPPU Kanwil VII DIY & Jateng. Diskusi berlangsung selama satu jam untuk membahas mengenai persaingan usaha yang sehat di retail modern seperti Alfamidi. Adapun point-point pembahasan yang dilakukan selama diskusi sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
1. Alfamidi sebagai salah satu ritel terkemuka di Indonesia telah menghadirkan produk frozen food yang memiliki ragam varian rasa dan bentuk seperti nugget ayam yang bernama Benfarm. Alfamidi juga memiliki produk snack yang terkenal dengan nama CemCem, selain itu terdapat snack biskuit yang memiliki nama merek Biskies.
2. Alfamidi telah menjalin kemitraan strategis dengan enam UMKM di Jogja yang menghasilkan produk unggulan yang khas dan bermutu tinggi. Dalam upaya mendukung pengembangan UMKM lokal, Alfamidi telah memilih untuk memasukan sejumlah produk dari para produsen lokal ini ke dalam lini private label mereka. Sebanyak enam produk UMKM Jogja yang telah berhasil diakuisisi oleh Alfamidi untuk diberi label private adalah kacang polong, kemplang, kerupuk udang, rengginang, dan kerupuk udang.
ADVERTISEMENT
3. Alfamidi telah memperkuat komitmennya terhadap pengembangan UMKM dengan membuat strategi berupa penempatan produk yang cermat di dalam toko mereka. Dalam rangka ini, produk UMKM yang telah diadopsi sebagai private label Alfamidi ditempatkan di rak regular. Di sisi lain, Alfamidi juga mengambil langkah tambahan dengan menyediakan rak khusus UMKM lokal di dalam toko mereka. Dengan menempatkan produk UMKM lokal di rak khusus, Alfamidi menciptakan suatu rak yang membedakan dan menonjolkan produk-produk dari UMKM lokal.
4. Meskipun Alfamidi memiliki produk buatan sendiri tetapi Alfamidi tetap menjaga persaingan usaha dengan produk lain. Dimana Alfamidi tidak melakukan diskriminasi produk yang tidak adil atau tidak setara terhadap suatu produk atau merek berdasarkan karakteristik tertentu. Hal tersebut membuktikan bahwa Alfamidi telah melakukan persaingan usaha yang sehat.
Hasil diskusi tersebut membuktikan bahwa Alfamidi telah mempraktekan kegiatan persaingan usaha yang sehat, dimana tidak melakukan diskriminasi produk dengan produk pesaingnya di toko mereka. Alfamidi juga merangkul para UMKM lokal untuk dipasarkan produknya di toko mereka dengan melakukan private label untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT