Kode Etik Akuntan Menyelamatkan Perusahaan

sharene olivia
Saya merupakan mahasiswi akuntansi Universitas Katolik Parahyangan dan mempunyai hobi membuat konten sosial media
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2021 20:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sharene olivia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/kalkulator-perhitungan-pertanggungan-385506/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/kalkulator-perhitungan-pertanggungan-385506/
ADVERTISEMENT
Kode etik akuntan menjadi senjata bagi perusahaan untuk menghadapi setiap permasalahan ekonomi di perusahaan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat di kuartal I 2021 masih bergerak negatif 0,74 persen. Dengan menurunnya daya beli masyarakat, tentunya banyak sekali strategi perusahaan untuk membangkitkan perekonomiannya. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu strategi utama yang perlu perusahaan terapkan adalah terus menanamkan nilai-nilai yang terdapat pada kode etik akuntan. Meskipun demikian, banyak perusahaan yang masih belum memahami pentingnya menanamkan dan menerapkan kode etik akuntan bagi setiap tenaga kerja akuntannya di perusahaan.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan masyarakat pada perusahaan ditentukan oleh penerapan kode etik akuntan yang menjadi landasan bagi tenaga kerja akuntan untuk tetap mempertahankan aktivitas perekonomian di perusahaan. Selain itu, kepercayaan masyarakat dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga memberikan kontribusi positif pada roda perekonomian Indonesia. Data dari Menteri Koordinator Perekonomian menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga atau masyarakat berhasil menyumbang 57,6% dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Melihat besarnya pengaruh masyarakat bagi perusahaan bahkan negara, salah satu strategi perusahaan adalah dengan meningkatkan kode etik akuntan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Kode etik akuntan bertujuan untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional. Dengan kode etik akuntan, perusahaan dapat meningkatkan kualitas setiap sumber daya manusianya, khususnya tenaga kerja akuntan. Keberadaan sumber daya manusia Indonesia yang melimpah (lebih kurang 232, 516,8 juta jiwa) memiliki potensi yang cukup besar dalam memimpin perekonomian khususnya di kawasan Asia Tenggara karena persentase penduduknya yang 40,58% lebih banyak dibandingkan negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) lainnya. Dengan memajukan sumber daya manusia yang berlandaskan kode etik akuntan, maka akan menyelamatkan perusahaan dari kasus kecurangan seperti korupsi, bahkan dapat menyelamatkan negara dari keterpurukan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kode etik akuntan memberikan dampak besar terhadap kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Dilansir dari buku berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2003), Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah menyatakan bahwa sikap dan perilaku beretika yang baik dapat meningkatkan produktivitas dalam perusahaan. Kode etik akuntan dapat menjadi strategi perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi yang tepat, sehingga hal tersebut dapat membuat perusahaan tetap bertahan di tengah keadaan sulit sekalipun, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Dengan demikian, penerapan kode etik akuntan di Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan lebih lagi sebagai pegangan berperilaku dalam perusahaan. Dalam kode etik akuntan terdapat nilai-nilai positif yang patut dijadikan pedoman agar perusahaan dapat tetap maju. Mengingat bahwa kode etik dapat memberi banyak dampak positif pada perusahaan bahkan negara, kode etik akuntan dapat menjadi strategi yang tepat untuk perusahaan dalam mengambil keputusan di tengah keadaan sulit sekalipun.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka:
Awamg, Orang. (2016). Akuntansi yang Jujur Menyelamatkan Perusahaan dari Korupsi. Diambil dari infoidebisnis.com : https://www.infoidebisnis.com/akuntansi-yang-jujur-menyelamatkan-perusahaan-dari-korupsi/
Badan Pusat Statistik. (2021). Ekonomi Indonesia Triwulan I-2021 turun 0,74 persen (y-on-y). Diambil dari bps.go.id : https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/05/05/1812/ekonomi-indonesia-triwulan-i-2021-turun-0-74-persen--y-on-y-.html
Sulistiani, Ambar Teguh dan Rosidah. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.