Konten dari Pengguna

Ini Cara Seru Komunitas Digital Mencegah Konten Negatif di Internet

Siber Kreasi
Siberkreasi, Gerakan Nasional Literasi Digital yang mengajak warganet untuk menangkal konten negatif dan menggunakan internet secara bijak.
1 November 2017 13:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siber Kreasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Cara Seru Komunitas Digital Mencegah Konten Negatif di Internet
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebuah acara bertajuk Netizen Fair 2017 digelar pada 27-28 Oktober 2017 di Jiexpo Kemayoran. Siberkreasi Netizen Fair 2017 merupakan serangkaian acara dari SiBerkreasi yang merupakan gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya besar melalui penyebaran konten negatif yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini. SiBerkreasi dikelola oleh beberapa organisasi yang meliputi pemerintah, akademisi, komunitas, dan juga sektor bisnis.
ADVERTISEMENT
Dalam Netizen Fair 2017, salah satu area yang menarik perhatian adalah Digital Community Area. Area ini merupakan ruang untuk mengedukasi literasi digital kepada masyarakat melalui komunitas-komunitas tertentu. Komunitas yang berada di area ini antara lain MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Kumpulan Emak Blogger, PARFI 56 (Persatuan Artis Film Indonesia), Komunitas Asosiasi Games Indonesia, Organisasi Non-Pemerintah NGX, dan IWITA (Indonesia Women IT Awareness). Masing-masing komunitas memiliki perhatian masing-masing terhadap konten negatif dalam isu-isu tertentu.
MAFINDO, singkatan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, berusaha memerangi konten negatif dengan memberikan lima tahapan untuk mendeteksi berita hoax. MAFINDO mengajak masyarakat untuk skeptis terhadap informasi yang berada dalam berita-berita mencurigakan. Masyarakat yang menemukan berita hoax dapat mendiskusikan kebenaran berita tersebut melalui akun Facebok MAFINDO.
ADVERTISEMENT
Selain MAFINDO, terdapat pula PARFI atau Persatuan Artis Film Indonesia. PARFI melalui stan mereka selain berusaha mengedukasi masyarakat untuk tidak melaluikan pembajakan digital juga mengajak masyarakat untuk memberantas radikalisme online, cyber bullying, dan hoax di internet melalui literasi digital. PARFI memberikan contoh bagaimana pekerja seni memberikan manfaat yang lebih positif untuk para masyarakat dengan mendatangkan Prilly Latuconsina dan Marcella Zalianty.
Selanjutnya adalah Kumpulan Emak Bloger. Komunitas ini merupakan komunitas bloger perempuan. Komunitas ini ingin mengedukasi para perempuan, khususnya blogger, agar bisa menggunakan internet secara positif, salah satunya dengan menjadi content creator melaui blog. Dengan adanya acara ini Kumpulan Emak Bloger berharap agar mampu menumbuhkan jiwa para perempuan yang aktif secara online untuk saling berkontribusi dan menciptakan kegiatan positif untuk mengurangi hal negatif di internet.
ADVERTISEMENT
Area ini juga dimeriahkan oleh Komunitas AGI. Asosiasi Game Indonesia (AGI) merupakan wadah komunikasi dan pengembangan industry game di Indonesia. AGI melalui stannya menyarakan agar masyarakat menggunakan permaian – permainan digital dengan lisensi resmi karena memiliki dampak positif bagi Indonesia.
Terakhir adalah IWITA (Indonesian Women Information Technology Awareness). Melalui booth-nya IWITA mempromosikan agar Perempuan Indonesia tanggap Teknologi Informasi.
Adanya Digital Community Area dalam acara ini ingin menegaskan bahwa komunitas memiliki andil yang besar dalam mengedukasi masyarakat tentang loterasi digital. Komunitas diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam menyebarkan konten positif.
Kolaborasi: Kunci Keberhasilan Memerangi Konten Negatif
Era digital memungkinkan setiap pengguna untuk membuat, berbagi, dan mengkonsumsi konten-konten secara bebas. Oleh sebab itu, para pengguna internet harus dibekali dengan kemampuan literasi digital untuk bisa memilah konten-konten negatif yang tidak layak dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Selain harus memiliki kemampuan untuk menyaring konten negatif, pengguna internet juga harus dibekali dengan keahlian untuk memproduksi konten positif. Kedua hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah, masyarakat, komunitas, dan dunia bisnis ditengah banyaknya perilaku cyber bullying, online radicalism, dan hoax.
Untuk itulah, Siberkreasi Netizen Fair 2017 sebagai salah satu rangkaian Siberkreasi hadir di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada 27-28 Oktober 2017. Festival ini mengajak seluruh elemen masyarakat, komunitas, bisnis, dan pemerintah untuk memerangi konten negatif dengan menciptakan konten-konten positif.
Adanya konten negatif tentunya akan menurunkan citra suatu perusahaan, untuk itu perusahaan-perusahaan harus ikut andil dalam memerangi konten negatif. Perusahaan penyedia jasa internet memiliki andil yang besar dalam penyebaran berita positif sehingga mereka hadir dalam Digita Networking Area.
ADVERTISEMENT
Digital Networking Area diisi oleh beberapa perusaahaan penyedia jasa internet seperti Layara, Web TV Asia, Telkom, Telkomsel, Smarfren, Telkom, dan XL Axiata. Melalui booth-nya mereka menjelaskan kontribusi masing-masing perusahaan dalam memerangi konten negatif.
Selain internet service provider, Digital Networking Area juga diisi oleh beberapa komunitas seperti IndonesiaBaik.id, RTIK, Firal (Festival Literasi Digital), Indonesia Child Online Protection (ID COP), Layaria, CultureIDN, Himpunan Mahasiswa Islam, Tripal.co, dan Tek.id. Komunitas-komunitas ini juga memiliki strategi masing-masing dalam meciptakan konten positif untuk memerangi konten negatif.
Kolaborasi antara aktor menjadi salah satu kunci keberhasilan melawan konten negatif. Masing-masing aktor harus mengambil peran, mengingat konten negatif merugikan semuanya.
Ini Cara Seru Komunitas Digital Mencegah Konten Negatif di Internet (1)
zoom-in-whitePerbesar