Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Konten dari Pengguna
Menyiapkan Pensiun: Hidup Kedua Dimulai di Sini
15 Mei 2025 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sigid Mulyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dua hal yang paling sering dihindari untuk dibicarakan oleh manusia adalah kecelakaan dan kematian. Topik yang dianggap menyeramkan dan penuh ketidaknyamanan ini sering dihindari, apalagi jika harus diangkat dalam forum resmi atau di hadapan publik. Namun hari itu, kami justru menyelenggarakan acara dengan dua kata itu menjadi bagian penting di dalamnya: pembekalan persiapan pensiun.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Karena keduanya — kecelakaan dan kematian — adalah bagian dari realitas yang tidak bisa diabaikan. Dan di masa pensiun, keduanya menjadi topik yang sangat relevan, tidak untuk ditakuti, tapi untuk dipahami dan disiapkan secara bijak.

Pensiun Bukan Akhir, Tapi Transisi
Acara ini merupakan kolaborasi antara instansi kami dan lembaga yang menangani administrasi serta layanan pensiun. Kami mengundang para pegawai yang akan memasuki masa purnatugas tahun ini dan tahun depan. Tujuannya satu: memberikan bekal, bukan hanya administratif, tetapi juga mental dan emosional, untuk menghadapi masa baru dalam kehidupan mereka.
Kalau perjalanan haji saja — yang hanya berlangsung 40 hari — membutuhkan bimbingan dan manasik, tentu masa pensiun yang bisa berlangsung puluhan tahun pun perlu “manasik kehidupan”. Karena pensiun bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan awal dari fase kehidupan yang berbeda. Pensiun adalah masa untuk menuai, namun tetap bisa menabur: dalam bentuk karya, kontribusi, hingga waktu berkualitas bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Hal-Hal yang Tak Diinginkan
Dalam sesi pembekalan, narasumber menjelaskan tentang pentingnya perlindungan jaminan kecelakaan kerja dan asuransi kematian. Agar lebih mudah dipahami, disampaikan dengan simulasi konkret — misalnya, jika seorang pegawai mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke kantor, atau ketika seseorang meninggal dunia. Dua skenario yang tak diharapkan, tapi harus diantisipasi.
Karena dua hal itu menyentuh sisi sensitif manusia, narasumber bahkan berulang kali meminta maaf saat menyampaikannya. Tapi justru di situlah letak pentingnya edukasi: untuk menghadapi kenyataan, bukan lari darinya.
Tak Ada yang Abadi, Tapi Bisa Dipersiapkan
Kecelakaan mungkin bisa dicegah dengan kehati-hatian. Namun kematian adalah misteri. Seberapa kuat pun seseorang menjaga kesehatannya, semahal apa pun pengobatan yang ia tempuh, dan secanggih apa pun teknologi medis, semua akan sampai pada waktunya. Bahkan tokoh-tokoh fiksi yang digambarkan nyaris tak terkalahkan seperti Iron Man, Thanos, atau Dumbledore pun digambarkan akhirnya mati. Apalagi kita.
ADVERTISEMENT
Itulah kehidupan. Semua berujung pada kefanaan. Tapi kefanaan bukan alasan untuk berhenti mempersiapkan diri. Justru di masa pensiun, seseorang punya kesempatan lebih luas untuk mengisi hari dengan kesadaran akan makna dan tujuan.
Harapan dan Manfaat
Kami berharap pembekalan ini bisa memberikan panduan bagi para calon purnabakti agar tetap sehat secara fisik, mental, maupun finansial. Agar masa pensiun bukan menjadi periode menunggu, tapi masa menjemput peluang baru.
Karena hidup kedua baru saja dimulai. Dan ia layak dijalani dengan kesiapan, ketenangan, dan harapan.