Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alternatif Sewa Tempat Tinggal di Jakarta Bagi Karyawan Perantau
8 Agustus 2017 14:50 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari Sigit Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masalah tempat tinggal di kota besar seperti Jakarta adalah problematika tersendiri bagi perantau dari luar kota. Soal harga dan lokasi tempat tinggal menjadi pertimbangan banyak pencari tempat sewa, bicara lokasi tentunya berkait dengan lokasi tempat mereka berkerja / kantor. Bagi karyawan dengan kantor di kawasan bisnis “segitiga emas” (Sudirman, Thamrin dan Kuningan) sudah pasti menghadapi harga sewa kamar kos cukup tinggi bila ingin tinggal dekat kantor.
ADVERTISEMENT
Persoalan menjadi tidak penting bila kemampuan finansial karyawan atau pendapatannya cukup tinggi di atas rata – rata karyawan dengan masa kerja yang sama. Tapi tidak banyak jenis karyawan seperti itu, setiap perusahaan memiliki standar gaji untuk karyawan percobaan (probation) dan karyawan dengan masa kerja 1 – 3 tahun. Bila ada peningkatan pendapatan pun dari gaji pun tidak akan spektakuler sampai 100% dari gaji pokok.
Fakta ini membuat karyawan – karyawan baru memutar otak dengan keras untuk mendapatkan tempat tinggal. Bila memilih dekat kantor seperti kawasan bisnis “segitiga emas” tentu akan merogoh “kocek” dalam, alternatifnya memilih lokasi agak jauh dari kantor. Konsekuensinya adalah soal transportasi, namun kini bisa terpecahkan dengan kehadiran busway dan ojek online. Beruntung bagi karyawan baru yang mendapatkan pekerjaan di daerah pinggiran Jakarta, harga sewa dan biaya makan tidak setinggi di tengah kota.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alternatif rumah tinggal, yaitu sewa kamar (kos), rumah petak, sewa apartemen. Mana pilihan terbaik untuk perantau dari luar kota, tentunya mengingat budget-nya juga. Berikut kelebihan dan kekurangannya :
1. Sewa Kamar (Kos)
Sewa kamar (kos) sangat populer bagi karyawan baru, kini tersedia berbagai varian tempat kos dari segi harga, fasiltas dan lokasi. Intinya lokasi adalah parameter utama harga sewa kamar kos, semakin dekat lokasi bisnis atau berada di pusat – pusat kota harga sewa cukup tinggi. Selain harga adalah fasilitas kamar, seperti kamar mandi dan pendingin udara (AC).
Biasanya kamar kos dengan fasilitas kamar mandi di dalam dan ber-AC mempunyai harga standar, minimal 1,5 juta per bulan di Jakarta. Tak hanya itu, lahan parkir juga menjadi faktor penentu harga sewa, beberapa rumah kos (kos-kosan) menetapkan tarif tambahan bila penyewa membawa mobil dengan harga bervariasi, minimal 200 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
Mahalnya harga tanah di Jakarta, terutama di pusat-pusat kota membuat harga sewa kamar kos melambung tinggi, apalagi ditambah fasilitas tambahan untuk kenyamanan dan keamanan penyewa. Di lokasi pusat bisnis seperti di kawasan sekitar Sudirman, Thamrin, Kuningan harga sewa kos per bulan dengan fasilitas AC , Kamar Mandi dan tempat parkir bisa mencapai 3 juta perbulan.
Untuk karyawan yang mementingkan privacy, kenyamanan harga tersebut bukan masalah, biasanya karyawan tipe ini berpenghasilan minimal 2 kali UMR Jakarta (UMR +/- 3,5 jt). Kekurangan sewa kamar kos adalah ruang tersedia sangat terbatas,hanya seluas kamar kos yang bisa menjadi ruang privacy. Dimana di dalam kamar tersebut aktifitas mandi, tidur, santai dalam satu ruang. Tentunya kurang nyaman bagi karyawan yang biasa tinggal di rumah yang cukup luas.
ADVERTISEMENT
2. Apartemen Menengah
Hunian apartemen kini menjadi tren karyawan masih lajang, biasanya mereka berbagi tempat tinggal dengan teman kantor atau sahabatnya yang sama-sama bekerja di Jakarta. Beberapa apartemen yang terletak tidak jauh dari tengah kota seperti Kalibata City, Kebagusan City di Jakarta Selatan, Apartemen Sentra Timur, Casablanca East di Jakarta Timur, Apartemen Mediterania di Jakarta Barat, dan Apartemen di Kawasan Cempaka Putih dan Jalan Pramuka di Jakarta Pusat menjadi favorite karyawan baru.
Harga sewa unit apartemen pun bila dihitung per bulan hampir sama dengan harga sewa kamar kos dengan fasilitas plus. Rata –rata unit apartemen kelas menengah mematok harga sewa 25 juta per tahun untuk 2 bedroom dan untuk unit studio selisih 2 – 3 tahun dibawahnya. Kebanyakan pemilik apartemen melengkapi unitnya dengan furniture lengkap, seperti tempat tidur, peralatan dapur, sofa dan TV set.
ADVERTISEMENT
Soal privacy dan kenyamanan tinggal, apartemen lebih baik dari sewa kamar kos sebab soal keamanan, kebersihan lingkungan sudah terjamin oleh manajemen profesional. Tentu harus diingat bahwa harga untuk listrik dan air di luar harga kontrak / sewa tahunan, dengan sendirinya penghuni harus merogoh kocek lagi tiap bulan. Untuk penyewa kamar kos biasanya soal listrik dan air sudah “all in”.
3. Rumah Petak
Hunian rumah petak sangat populer di Jakarta, biasanya memiliki 3 ruang, kamar tamu, kamar tidur dan dapur bercampur kamar mandi. Luas bangunan rumah petak kira- kira 4 x 6 meter, namun sejalan dengan kebutuhan penyewa rumah petak pun dibangun dengan lebih layak. Tidak kalah dengan apartemen atau kamar kos mewah. Soal harga juga bervariasi, bergantung lokasi, fasilitas dan kualitas bangunannya.
ADVERTISEMENT
Untuk rumah petak di seputaran “segitiga emas” rata – rata biaya sewa adalah 1 juta dengan fasilitas dan kualitas bangunan yang bagus. Beberapa lokasi rumah petak plus – plus banyak di temui di sekitar kawasan Pejaten Jakarta Selatan, Kawasan Pondok Bambu di Jakarta Timur, dan Kebun Jeruk di Jakarta Barat, untuk wilayah pusat mungkin karena kepadatan penduduk tinggi agak sulit ditemui rumah petak berkualitas. Di kawasan Kemayoran – Jakarta Pusat bisa dijadikan fokus pencarian untuk karyawan yang bekerja di Jakarta Pusat.
Rumah petak memberikan nuansa rumah, memberikan kenyamanan tersendiri untuk penghuni yang biasa bersosialisasi. Biasanya sebuah rumah petak disewakan tidak hanya satu, ada beberapa unit, sehingga penghuni rumah petak mau tidak mau bertegur sapa dengan penghuni lain karena sering tatap muka. Untuk karyawan perantau ini mungkin memberikan kenyamanan, karena mereka jauh dari keluarga. Biaya air dan listrik tiap bulan untuk rumah petak ada yang “all in” dengan biaya sewa, tapi ada juga bayar sendiri.
ADVERTISEMENT
Semua hunian di atas menjadi alternatif untuk karyawan perantau di luar Jakarta, untuk menghemat budget atau anggaran bisa berbagi dengan teman sekantor, teman satu sekolah, satu kota, intinya bagaimana cara menghemat biaya tempat tinggal yang nyaman dan aman.