Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Semenanjung Korea Memanas, Kunjungan Turis Cina ke Korsel Turun 40%
26 Agustus 2017 22:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Sigit Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memanasnya wilayah Semenanjung Korea gara - gara perseteruan Korea Utara dengan Amerika Serikat berimbas pada turunnya wisatawan ke Korea Selatan, seperti dilansir oleh Bloomberg.com (25/08/2017). Negara mana yang paling banyak penurunan jumlah turisnya ke negeri K-Pop ini ? Menurut Bloomberg wisatawan asal China Daratan, disusul Jepang, Taiwan, Hongkong, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tentu sangat merugikan industri pariwisata di Korsel, padahal selama 3 tahun terakhir, otoritas kepariwisataan Korsel mencatat turis dari negeri China Daratan paling tinggi dibandingkan negeri lain. Penurunan jumlah kunjungan dari China cukup drastis, sekitar 41 persen, seperti dilansir Bloomberg.com (25/08/2017) penurunan ini terbesar sejak tahun 2015.
Krisis politik internasional antara Korea Utara dan Amerika Serikat belum mereda, Korea Utara kabarnya terus berusaha memproduksi bom nuklir. Bahkan Korut sudah melakukan uji coba peluncuran rudal jarak pendek ke laut, negara tetangga terdekat Korut, Jepang sempat kuatir, seperti dilansir sindonews.com (26/08/2017). Beberapa waktu sebelumnya Korut mengancam wilayah Amerika Serikat terluar, yaitu Pulau Guam .
Pada hari Rabu lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan produksi lebih banyak mesin roket dan hulu ledak saat berkunjung ke sebuah institut kimia dari Academy of Defense Science, sebuah agen yang dia pimpin untuk mengembangkan program rudal balistik, seperti dilansir Sindonews.com (25/08/2017).
ADVERTISEMENT
Setiap tahun jumlah wisatawan asal China Daratan ke Korsel rata - rata 1,5 juta per bulan namun sejak krisis AS - Korut memanas jumlah menurun drastis. Bloomberg.com (25/08/2017) merilis kira -kira dalam tahun 2017 ini kunjungan wisatahanya sekitar 500 ribuan wisatawan per bulan. Kondisi ini lebih buruk dibandingkan tahun 2015 yang yang jumlah wisatawan masih di atas 500 ribu orang per bulan.
Uniknya, meski wisatawan China turun, pelancong asal Jepang relatif stabil padahal negerinya terancam juga selain Korea Selatan dan Amerika oleh krisis ini. Seperti dilansir Bloomberg.com (25/08/2017 kisaran jumlah wisatawan asal negeri Matahari terbit ini ke Korea Selatan rata – rata masih 500 ribuan per bulan. Wisatawan asal Jepang turun paling drastis di tahun 2015 , kira – kira hanya 200 ribuan orang per bulan.
ADVERTISEMENT
Krisis saat tahun 2015 tatkala Korsel mengarahkan siaran propaganda ke wilayah Korut di perbatasan. Siaran itu berisi buletin berita, perkiraan cuaca, dan musik. Korut lalu menembakkan artileri di sepanjang perbatasan untuk memprotes siaran propaganda tersebut. Korsel kemudian balas menembakkan artileri ke wilayah Korut dekat perbatasan kedua negara, seperti dilansir oleh BBCIndonesia.com (22/08/2015)