Konten dari Pengguna

Ingat Jam Tangan Ini, Pasti Kamu Gen 80-an

Sigit Budi
Blogger, travel, kuliner, wisata founder komunitas koperblogg
12 Desember 2017 8:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sigit Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ingat Jam Tangan Ini, Pasti Kamu Gen 80-an
zoom-in-whitePerbesar
"Sang Legenda Kembali Hadir"
ADVERTISEMENT
Arloji atau jam tangan tak hanya jadi penunjuk waktu, kini sudah menjadi identitas gaya hidup kita. Bisa dikatakan "merek jam tangan anda menunjukkan siapa diri anda".
Di tengah hadirnya berbagai merek jam tangan, G-Shock masih "eksis". Sementara tren jam tangan kini sudah bergeser ke "smart watch". Apa rahasia kesuksesan produk Casio tersebut ?
G-Shock hadir sekitar 30 tahun lalu dengan mengusung identitas sebagai jam tangan handal, kuat, dual mode (digital dan jarum), serta tahan air, serta sporty.
Saat hadir pertama kali, penggemar jam tangan ini adalah kalangan muda yang aktif, profesional, olahragawan, bahkan anak - anak. Casio juga mengeluarkan produk Baby - G untuk segmen pasar anak - anak.
ADVERTISEMENT
Meski sudah berusaha lebih dari seperempat abad, kharisma jam tangan G-Shock belum pudar sampai hari ini. Terbukti saat peluncuran produk - produk terbaru di Jakarta, antusias penggemar G-Shock membludak. Tak hanya anak - anak muda, tapi juga mereka yang saat masih muda sudah menggunakan G-Shock.
Apalagi produsen G-Shock menghadirkan penciptanya dari Jepang. Dengan bahasa Indonesia terbata - bata, Kikuo Ibe "bapaknya G-Shock" (Father of G-Shock). Ibe dibantu dengan slide presentasi bercerita tentang asal muda idenya membuat jam tangan ini. Ia memulai risetnya di sebuah kamar mandi lantai 4 gedung riset milik Casio.
"Untuk menguji ketahanan G-Shock saya mengujinya dengan melempar dari lantai 4", ujar Ibe di depan awak media dan blogger.
ADVERTISEMENT
Ketekunan dan jiwa pantang menyerah yang diwarisi pahlawan - pahlawan Jepang, Ibe sukses melahirkan jam tangan legendaris "G-Shock" seperti yang kita kenal sekarang.
Sebagai generasi yang mengenal produk awal G-Shock, jam tangan ini sangat populer dan bergengsi di era 80-an. Saat itu produk Casio sudah mendominasi produk jam tangan kelas menengah lewat jam tangan digitalnya.
Di awal 90 -an produk G-Shock sudah meluas penggemarnya, terutama di kota - kota besar di Indonesia. Rata - rata anak - anak muda saat ini merindukan ingin punya jam tangan yang handal dalam segala medan ini.
Tak heran meski sudah berusia 30 tahun lebih, kesan pengguna awalnya tidaklah surut. Bahkan mereka yang kini sudah berusia di atas 30-an masih membeli G-Shock koleksi terbaru.
ADVERTISEMENT
Namun tak bisa dihindari bahwa kesuksesan G-Shock membuat banyak produk tiruan (imitasi /KW) di pasaran yang dibandrol dengan harga lebih rendah. Soal kualitasnya, nanti dulu, satu hal yang membedakan G-Shock dengan "KW Super"nya sekalipun adalah soal material dan lapisan pembungkus mesin jam.
G-Shock original dilapisi kurang lebih 5 lapis material sehingga daya tahan terhadap cuaca dan air bisa diandalkan, bahkan terhadap benturan keras sekalipun.
Dalam presentasinya, G-Shock menyuguhkan bela diri tradisional Jepang "Kendo" yang menggunakan batang rotan sebagai pengganti pedang. Saat salah satu atlit Kendo yang memakai G-Shock jamnya dihantam dengan rotan, permukaan Jam itu masih utuh.
Kedatangan Kikuo Ibe untuk memberikan semangat generasi muda agar terus ber-inovasi. Tahun 2018, G-Shock memperingati 35 tahun kehadirannya. Ibe melakukan "sharing" dengan generasi muda meningkatkan derajat kehidupannya dengan inovasi tiada henti. Innovate, Level up your life !!
ADVERTISEMENT
Sent from my iPhone