Konten dari Pengguna

Kritik Sastra Mimesis: Terhadap Tokoh Ibu

Sinna Ainun Nissa
Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Indonesia.
20 Juni 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinna Ainun Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: www.pexelc.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: www.pexelc.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karya sastra, dalam segala bentuknya seperti puisi, drama, dan prosa, merupakan cerminan dari kehidupan manusia. Di antara ragam genre prosa rakyat seperti mitos, dongeng, dan legenda, karya-karya ini tidak sekadar menceritakan cerita, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang nilai-nilai, konflik sosial, dan kompleksitas manusia dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks penelitian dan kritik sastra, teori mimesis memungkinkan kita untuk melihat bagaimana tokoh-tokoh dalam karya sastra, termasuk tokoh ibu, diwakili dan direpresentasikan. Tokoh ibu seringkali menjadi salah satu pilar penting dalam karya sastra karena perannya yang kompleks dalam keluarga dan masyarakat.
Penggambaran tokoh ibu dalam karya sastra dapat beragam, tergantung pada latar belakang sosial, budaya, dan pandangan pengarangnya. Misalnya, dalam novel-novel realis, tokoh ibu seringkali digambarkan sebagai figur yang kuat, penuh pengorbanan, dan mendukung keluarganya meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, teori mimesis juga menyoroti bahwa representasi tokoh ibu dalam karya sastra hanyalah interpretasi dari kenyataan yang ada. Pengarang memilih untuk menyoroti aspek-aspek tertentu dari kehidupan ibu yang mereka anggap penting atau menarik untuk dieksplorasi. Hal ini dapat mencakup peran ibu dalam mendidik anak-anaknya, menghadapi konflik internal maupun eksternal, atau memperjuangkan hak-haknya dalam masyarakat.
Kritik sastra mimentik terhadap tokoh ibu juga melibatkan analisis mendalam terhadap bagaimana pengarang menggunakan karakterisasi, plot, bahasa, dan setting untuk menciptakan gambaran yang meyakinkan dari tokoh ibu dalam karyanya. Selain itu, evaluasi terhadap karya sastra juga mempertimbangkan bagaimana representasi ini dapat memengaruhi persepsi kita terhadap peran dan posisi ibu dalam kehidupan nyata.
Dengan demikian, pendekatan kritik sastra mimesis terhadap tokoh ibu tidak hanya membantu kita untuk memahami kompleksitas karya sastra itu sendiri, tetapi juga memberikan wawasan yang dalam tentang nilai-nilai sosial, budaya, dan psikologis yang tersirat dalam representasi tokoh ibu dalam karya sastra.
ADVERTISEMENT