Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sinopsis Film 12 Strong yang Mengungkap Misi Rahasia Pasukan Elite AS
9 Mei 2025 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sinema Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sinopsis film 12 Strong mengangkat kisah pasukan khusus Amerika Serikat yang menjalankan misi berbahaya. Film ini menampilkan ketegangan, keberanian, dan dinamika kerja sama lintas budaya dalam situasi ekstrem.
ADVERTISEMENT
Ceritanya berfokus pada konflik militer yang mengguncang kawasan Asia Tengah setelah serangan teroris.
Sinopsis Film 12 Strong
Mengutip dari imdb.com, sinopsis film 12 Strong mengisahkan misi rahasia Tim ODA 595, pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat, yang menjadi unit pertama ditugaskan ke Afghanistan tak lama setelah tragedi 11 September 2001.
Kapten Mitch Nelson, seorang perwira muda yang ambisius namun belum pernah terjun langsung ke medan perang, mengambil alih komando tim ini demi memenuhi sumpahnya sebagai prajurit.
Meski sempat diragukan oleh atasannya karena kurangnya pengalaman tempur, Nelson berhasil meyakinkan komando militer berkat loyalitas anggotanya dan dukungan Hal Spencer, prajurit veteran yang menunda pensiun demi ikut serta.
Perjalanan mereka dimulai dari pangkalan udara di Uzbekistan menuju wilayah pegunungan utara Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Di sana, mereka harus menjalin aliansi dengan Abdul Rashid Dostum, seorang komandan lokal dari Aliansi Utara yang sedang berperang melawan Taliban.
Hubungan awal antara Nelson dan Dostum dipenuhi ketegangan karena perbedaan budaya, tujuan politik, dan cara pandang terhadap peperangan.
Dostum meragukan kemampuan Nelson sebagai pemimpin karena dianggap terlalu muda dan belum teruji, sementara Nelson berusaha membangun kepercayaan sambil menjaga integritas misinya.
Dengan kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan terbatasnya akses logistik, tim dibagi menjadi dua kelompok, satu dipimpin langsung oleh Nelson yang mengikuti pasukan berkuda Dostum menembus pegunungan.
Sementara itu kelompok lainnya tetap di belakang untuk mengatur komunikasi serta dukungan udara.
Para tentara Amerika harus belajar bertempur dengan cara yang tidak biasa, termasuk menunggang kuda dalam pertempuran melawan tank dan artileri berat Taliban.
ADVERTISEMENT
Ketegangan meningkat saat Dostum melancarkan serangan besar tanpa menunggu bantuan udara seperti yang dijanjikan, mengakibatkan kerugian besar pada pihaknya.
Nelson marah karena menganggap strategi Dostum gegabah dan mengorbankan banyak nyawa.
Namun, situasi ini justru memperkuat ikatan mereka ketika Dostum secara jujur menjelaskan alasannya bertindak, termasuk sejarah panjang pengkhianatan dan penderitaan yang ia alami.
Nelson mulai memahami bahwa kemenangan di medan perang Afghanistan tidak hanya ditentukan oleh senjata modern, tapi juga oleh kehormatan, kepercayaan, dan pengaruh lokal.
Persahabatan mereka diuji kembali saat komando militer AS memutuskan untuk mengirim tim ODA lain yang bekerja sama dengan saingan Dostum, yakni Atta Muhammad.
Mendengar kabar ini, Dostum merasa dikhianati dan memutuskan meninggalkan Nelson. Meski ditinggal oleh sekutu utamanya, Nelson memutuskan tetap melanjutkan misi bersama tim kecilnya.
ADVERTISEMENT
Mereka menghadapi serangan berat dari Taliban dan kelompok ekstremis Al-Qaeda di wilayah gurun yang terbuka dan minim perlindungan.
Saat semua tampak nyaris mustahil, Dostum kembali secara mengejutkan dengan pasukannya dan bergabung kembali dalam pertempuran.
Dengan keberanian luar biasa, ia memimpin serbuan kavaleri melawan kendaraan lapis baja musuh, menciptakan momentum bagi kemenangan tim gabungan itu.
Perang besar tersebut menghasilkan pembunuhan komandan Taliban kejam, Mullah Razzan, sekaligus membuka jalan bagi perebutan kota strategis Mazar-i-Sharif.
Meski Atta Muhammad akhirnya merebut kota terlebih dahulu, Dostum memilih menahan ego dan menerima keberhasilan bersama sebagai bentuk pengabdian terhadap tanah airnya.
Ia lalu menyerahkan cambuk komandonya kepada Nelson sebagai simbol kehormatan dan persaudaraan, menunjukkan bahwa meskipun mereka berasal dari dua dunia berbeda, keduanya kini terikat dalam perjuangan yang sama.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, sinopsis film 12 Strong menampilkan perpaduan antara strategi militer modern dan pendekatan budaya lokal yang kompleks dalam menghadapi konflik.
Film ini juga menyiratkan bahwa kemenangan bukan hanya ditentukan oleh kekuatan senjata, tapi juga oleh rasa hormat, keberanian, dan komitmen terhadap misi kemanusiaan. (Khoirul)